Kalteng Today – Lifestyle, – Memasuki era new normal dari wabah Covid-19 yang melanda seluruh wilayah di Indonesia dan juga dunia, semakin banyak masyarakat yang sadar akan menjaga kesehatan, dan pentingnya berolahraga. Saat ini, trend bersepeda sedang hits di hampir semua kota, termasuk di wilayah Kalimantan tengah.
Bahkan penjualan sepeda di beberapa store pun meningkat pesat. Apa kamu salah satu yang juga rajin bersepeda?
Ada yang berbeda di kota Sampit, Kotawaringin Timur. Selain trend bersepeda ria, beberapa pemuda di sini juga meramaikan taman kota dengan olahraga ekstrem, skateboard.
Sejak bulan lalu, taman Kota Sampit diisi oleh anak muda berusia sekitar 20 – 30an di akhir pekan, dengan skateboard mereka. Ada yang pro, ada pemula yang sedang berlatih, ada juga yang hanya menonton pertunjukan permainan ini.
Belakangan, ternyata mereka bukan cuma iseng atau menyalurkan hobi. Tapi juga membentuk kelompok ‘pecinta skateboard’ yang dipelopori oleh sekitar 50 remaja Sampit.
Terbukti ketika perayaan Hari Olahraga Skateboard Dunia, 21 Juni lalu, kelompok ‘pecinta skateboard’ ini juga ikut datang meramaikan acara tersebut. Selain bermain, mereka juga coba mengenalkan dan mengajari cara bermain skateboard ke kalangan remaja lain yang tertarik dengan olahraga ekstrem ini.
Mereka berharap makin banyak anak muda aktif yang tertarik untuk bermain bergabung dalam kelompok mereka, dan bisa membentuk komunitas yang lebih besar.
Bicara tentang skateboard, apa alasannya disebut sebagai salah satu olahraga esktrim, dan bagaimana awal mula olahraga ini diciptakan?
Yuk kita bahas!
Mengapa disebut olahraga ekstrim?
Karena skateboard digemari oleh sebagian besar anak muda yang menyukai olahraga dengan aksi yang bisa memacu adrenalin. Terutama mereka yang sudah mahir melakukan trik-trik berbahaya dengan papan skateboard-nya. Tentu saja ini berisiko untuk keamanan dan keselamatan pemainnya. Jadi, gak salah ketika olahraga skateboard masuk dalam kategori olahraga yang cukup berbahaya.
Pada awalnya, olahraga ini ditemukan oleh seorang peselancar yang harus berlatih, padahal di lautan kondisi ombak sangat buruk dan berbahaya untuk keselamatannya. Kemudian, ia mencari alternative agar bisa berlatih dengan kondisi di daratan. Ia membuat papan sederhana dengan ban roller skate yang bisa meluncur, dan ia berlatih menggunakan papan itu. Terciptalah olahraga skateboard. Makanya, dulu skateboard juga dikenal dengan istilah trotoar surfing.
Semakin berkembang, kekinian papan skate dibuat lebih canggih, dengan ban dan deck lebih seimbang dan terukur. Sehingga memudahkan para atlet melakukan trik permainan.
Baca Juga: Waduh, Ada Grup ‘Komunitas Pelakor Indonesia’ di Facebook
Nah, karena olahraga ini memiliki risiko cidera yang banyak, jadi buat para pemainnya disarankan selalu memakai pelindung seperti helm, pelindung lutut, siku, hingga pergelangan tangan, terutama buat para pemula.
So, apakah kamu juga tertarik untuk jadi skateboarder? [Red]
Discussion about this post