kaltengtoday.com, KUALA KURUN – Dampak intesitas hujan ekstrem di wilayah Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) hampir semalaman membuat sungai Kulat menjadi deras. Akibatnya, arus lalulintas jadi terputus, karena ambruk, terjadi di Jalan Temanggung Panji RT-02, Kelurahan Kurun, Kecamatan Kurun.
Kemudian diwaktu yang sama, juga terdampak akibat luapan sungai Nyaharum pada ruas Jalan Letjend Soeprapto, RT-07, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, sehingga jalan poros itupun jadi tergenang, pada Rabu (24/5) pagi.
Baca juga : Jalan Berlubang Di Desa Karya Unggang Diawasi
Kepala DPU Kabupaten Gumas Baryen mengatakan, pihaknya akan segera melakukan identifikasi dan penanganan di Jalan Temanggung Panji, hal tersebut guna persiapan untuk mencari matrial dalam waktu dekat akan ada perbaikan.
“Ini yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat, karena oprit kiri kana hancur sehingga kalau ditimbun tidak mungkin, dan kemungkinan kita penanganan darurat dulu memakai matrial kayu atau landasan yang cocok dahulu, sambil melakukan penanganan perbaikan gorong-gorong itu,” ucap Baryen saat dikomfirmasi.
Sekarang ini kata dia, masih dinamis karena masih posisi hujan sehingga masih kesulitan dalam mencari bahan tetapi akan diupaya menjaga dan memberi marka atau informasi di lokasi. Selain itu sambung Baryen, ada beberapa titik di Kota Kurun seperti di Adonis Samad banjir.
“Di Nyaharum jalan Soeprapto itu meluap ini memang kendala box culvert terlalu kecil sehingga kapasitas sungai kecil akibat terjadi pendangkalan jadi kedepan harus ditinggi dan harus ditingkatkan kapasitasnya termasuk di wilayah hulunya,” ujarnya.
Selanjutnya, tuturnya, di wilayah Sungai Nyaharum ini juga perlu menjadi pertimbangan yakni dievaluasi pemanfaatan ruang di hulu-hulu sungainya. Kalau tidak dilakukan begitu arus air pun menjadi tidak dapat dibendung lagi.
Baca juga : Jalan Longsor Palangka-Kurun Longsor, Fasilitas Jalur Alternatif Perlu Perhatian
Termasuk, timpanya, juga di ruas Jalan Tumbang Anjir ke Tanjung Riu, Pihaknya sudah rapat bersama pihak bandara, masyarakat, Satpol PP, perizinan, kelurahan, lalu Senin lalu tim sudah meninjau kesana dan sepakat mulai melakukan pembongkaran di beberapa bagian.
“Sekarang sudah mulai melakukan upaya pembuatan saluran yang menghubungkan ke saluran yang berdekatan dengan bandara Cuma kondisi ada beberapa tanah aset warga yang harus dibicarakan dan sekarang sudah dilakukan pendekatan, saat ini kita sedang menyusun SID penanganan bajir di dalam kota Kurun,” demikian dia. [Red]
Discussion about this post