Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Meski ada jalan darat, namun warga Desa Awang, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur. Lebih suka menggunakan perahu kelotok, untuk bepergian ke desa luar, seperti Sumber Garunggung, Netampin, atau bahkan ke Ampah, sebagai ibukota Kecamatan Dusun Tengah.
Pasalnya, jalan darat menuju desa yang berada di perbukitan tersebut rusak berat. Hanya jenis sepeda motor tertentu yang mampu menembusnya. Kendati sekarang sudah ada proyek pengerasan jalan, tetap saja warga menggandrungi perjalanan memakai perahu kelotok. Terutama bagi mereka yang berdagang buah seperti durian atau jenis lain yang sedang musim saat ini.
“Secara ongkos ya lebih besarlah. Kalau jalannya enak dilalui, memakai sepeda motor biasanya hanya perlu 3 liter bensin untuk menuju Ampah. Itupun masih sisa. Dengan kelotok, paling tidak sedia uang Rp 300 ribu . Ya karena saya berdagang buah, berani saja,” ucap Mustakim, salah seorang penjual durian musiman, yang ditemui sedang menurunkan dagangannya dari atas kelotok, tadi siang (Kamis,30/12).
Hilir mudik perahu kelotok di musim buah seperti pada bulan-bulan penghujung tahun, menjadi pemandangan tersendiri di Bendungan Karau, Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah. Aktivitas perdagangan buah-buahan hasil kebun, turut mendongkrak arus ekonomi warga sekitar Dam Karau. Seperti jasa ojek, sewa kelotok sampai warung kecil yang menjual mie dan kopi.
Baca Juga : Bupati Bartim Inginkan Senam Igal Nansarunai dan Olahraga Tradisional Dikembangluaskan
“Kalau musim-musim buah seperti ini, saya bisa berjualan sampai dekat maghrib. Soalnya banyak pedagang dan pembeli yang kemudian mampir ke sini, minum kopi atau minta dibuatkan mie rebus. Kalau bulan-bulan biasa, paling hanya sampai habis Ashar saja,” tutur Ny Misriati, salah seorang pemilik warung kopi.
Bisa dimaklumi jika warung-warung yang menjual jajanan dan minuman ringan seperti miliknya atau pemilik warung kecil lainnya laris disinggahi pengunjung. Sebab menu yang dijadikannya tetap dijual dengan harga normal. Tidak mentang-mentang sedang musim buah, lalu menaikkan harganya.
Baca Juga : Wakil Bupati Bartim Imbau Tak Rayakan Tahun Baru Secara Berlebihan
Kadang terlihat pula, aktivitas bahkan bisa berlangsung sampai malam hari. Karena ada penjual yang habis barang dagangannya, berbalik ke Desa Awang lagi, lantaran ada permintaan cepat dari pihak pengepul maupun pembeli langsung. Dan menurut mereka, walaupun jalan darat baik, tetap saja lebih efektif menggunakan kelotok untuk berdagang seperti sekarang. Selain cepat,mulus tanpa hambatan, juga memuat barang lebih banyak.
[Red]
Discussion about this post