kaltengtoday.com, – Entertainment, – Kembalinya Takeru Satoh sebagai Rurouni Kenshin alias Kenshin Himura, dalam film keempat (sekaligus kelima), sudah lama dinantikan para penggemar serial sang Samurai X. Termasuk komunitas anime & cosplay di Kalimantan Tengah. Pasalnya, film yang diangkat dari serial anime ini sangat digandrungi anak-anak muda. Apalagi Palangka Raya, Banjarmasin dan beberapa kabupaten lain di sekitarnya., juga dikenal mempunyai massa komunitas dua genre tersebut. Tak heran jika film Rurouni Kenshin pun dapat sambutan hangat luar biasa.
Paska film ketiga; The Legends End (2014), penggemar memang mengharapkan Kenshin masih akan bertarung lagi didampingi dua wanita terdekatnya; Kaoru dan Megumi, serta dua sahabatnya; Hajime Saito dan Sanosuke. Selain Takeru Satoh yang dianggap tepat berperan sebagai Kenshin, agaknya publik memang terlanjur kesengsem pada Emi Takei yang berperan menjadi Kaoru Kamiya, serta Yu Aoi (ingat; Yu, bukan Sora! –red) sebagai Megumi Tanaki. Keduanya menjadi pemanis yang menimbulkan tanda tanya besar; siapakah yang akan Kenshin pilih sebagai istri? Atau, justru malah keduanya?
Diproduksinya film keempat sekaligus kelima; The Final, The Beginning, malah menjadi pembelok pertanyaan itu. Lantaran The Beginning yang jadi kilas balik, justru menceritakan bahwa Kenshin pernah punya hubungan dengan seorang perempuan cantik bernama Tomoe Yushisiro.
Baca juga : Demam “Squid Game”, Ini Rekomendasi Film Survival Serupa yang Wajib Ditonton
Film ini memperjelas latar belakang Kenshin, dari mulai sebagai pendekar pedang pembantai alias battousai, sampai terjadi konflik batin. Pergumulan pikiran dan hati, yang membuat Kenshin memutuskan mengakhiri karir membunuhnya. Terutama begitu ia menjalin hubungan istimewa dengan Tomoe.
Sampai di sini, sebenarnya sutradara sudah membangun drama dengan alur cerita yang baik. Sayang, waktu tayang yang terbatas, memang membuat karakter para tokoh tak bisa dieksplor secara maksimal. Termasuk adik Tomoe, Enishi, yang kemudian membalas dendam atas kematian kakaknya justru pada Kenshin.
Poin lain yang disayangkan adalah rentang waktu produksi yang cukup lama antara Rurouni Kenshin : The Legends End dengan The Beginning, yaitu 7 tahun. Tentunya, waktu yang berjalan juga menambah usia pemain, di mana sel-sel wajah tetap tak dapat disembunyikan. Andaikata ini benar-benar menjadi seri pertama yang paling dulu diproduksi, maka tentu saja raut wajah Takeru Satoh, masih segar dalam film pertama yang diproduksi tahun 2012 dulu.
Baca juga : Ini Dia Film Animasi Anak-anak dengan Makna Tersirat yang Patut untuk Ditonton
Tapi secara detail.setting lokasi, keterkaitan antar tokoh serta scene yang menjadi flashback film-film terdahulu, cukup rapi seperti rangkaian jahitan yang tak memperlihatkan kekusutan benangnya. Sebagai penonton, kita akan tetap dibawa hanyut oleh cerita yang ada. Khususnya koreografi pertarungan yang memikat. Dan beberapa faktor yang mendasari kata “sayangnya…”, akan kita abaikan dengan senang hati. [Red]
Discussion about this post