Kalteng Today – Kuala Pembuang, – Suasana pada pelaksanaan sholat Idul Adha 1441 Hijriah di sejumlah masjid di Kuala Pembuang, Jum’at pagi (31/7/2020), tampak ramai didatangi para jamaah.
Salah satunya, pada masjid agung Nurul Yaqin Kuala Pembuang yang merupakan satu-satunya masjid terbesar di Kabupaten Seruyan.
Dimana sejak pagi sekitar pukul 04.30 Wib para jamaah sudah mulai tampak berdatangan ke lokasi masjid yang berada di tengah pusat kota Kuala Pembuang.
Padahal jadwal pelaksanaan sholat Idul Adha di masjid Nurul Yaqin tersebut, dimulai sekitar pukul 07.00 Wib.
“Kita sengaja datang lebih cepat ke masjid ini, dikarenakan kita ingin menempati shaf paling depan,” kata Kai Iril, warga Jalan MT Haryono Kuala Pembuang.
Pantauan Kalteng Today, sekitar pukul 06.15 Wib, tampak hampir seluruh ruangan dalam masjid sudah dipenuhi oleh ribuan jamaah yang tengah duduk bersila rapi sembari menunggu tibanya waktu sholat Idul Adha.
Dikarenakan lokasi dalam bangunan masjid, tak mampu menampung jumlah jamaah yang terus datang, sebagian besar para jamaah harus rela mengikuti jalannya sholat dengan menempati posisi shaf pada bahu jalan.
Melubernya jumlah jamaah yang datang ke lokasi masjid itu, dikarenakan banyaknya warga muslim Kuala Pembuang yang rindu akan pelaksanaan shalat hari raya secara berjamaah.
“Kita tahu sendiri, pada pelaksanaan sholat Idul Fitri beberapa waktu yang lewat kita hanya bisa menggelar sholat bersama keluarga di rumah. Hal ini dikarenakan merebaknya pandemi Covid-19 yang mengharuskan warga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sholat di rumah masing-masing. Kalaupun bisa sholat di masjid ataupun mushola, itupun jumlah jamaahnya dibatasi. Jadi kita rindu akan suasana sholat berjamaah seperti sedia kala,” ungkap Johansyah, warga Desa Persil Raya Kuala Pembuang saat dibincangi di lokasi masjid.
Baca Juga :Â Hari Raya Idul Adha 2020, Polda Kalteng Sembelih hewan Qurban Dengan Protokol Kesehatan
Sementara itu, selama pelaksanaan sholat berlangsung di masjid Nurul Yaqin tersebut, penerapan protokol kesehatan seperti sosial distancing atau jaga jarak, sepertinya tidak dipedulikan oleh para jamaah. Hal ini terlihat dari bagian shaf, dimana antar para jamaah berdampingan satu sama lain tanpa jarak.
“Kita percaya saja dan yakin kalau warga Kuala Pembuang, khususnya para jamah ini semuanya sehat walafiat,” celutuk Ibu Noraida, seorang ibu rumah tangga di Kuala Pembuang. [Red]
Discussion about this post