Kaltengtoday.com, Puruk Cahu – Puluhan babi ternak milik warga yang berada di wilayah Kelurahan Beriwit mendadak mati yang diduga terserang penyakit African Swine Fever (ASF) yang juga menyerang beberapa daerah lainnya saat ini.
Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) saat ini telah mengambil langkah antisipasi dan persiapan karantina bagi para peternak babi.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Mura, Pujo Sarwono melalui Kepala Bidang Peternakan, Fuad Rivai saat dibincangi awak media di ruang kerjanya membenarkan atas telah terjadinya puluhan kasus kematian dan juga akan mengambil beberapa langkah cepat.
“Beberapa dari peternak babi di wilayah Kelurahan Beriwit sudah melaporkan kejadian ataupun kasus kematian dari ternaknya, dan telah kita kirimkan sampel kasus kematian babi ini ke LAB hewan yang ada di Kota Banjar Baru Provinsi Kalsel untuk diteliti penyebab dari sekitar 80 an ekor babi yang mati di wilayah Kelurahan Beriwit saat ini,” Selasa,(12/10/2021)
Selain itu, ditambahkannya lagi pihak telah memberikan petunjuk kepada para peternak dalam upaya awal antisipasi penularan tersebut, dengan mengosongkan kandang ternak selama dua bulan kedepan, melakukan penguburan terhadap ternak yang mati, dan dianjurkan agar tidak mengkonsumsi dan menjual ternak tersebut.
“Ternak yang masih hidup kita minta untuk segera di isolasi oleh para peternak agar tidak menimbulkan penyebaran dan kerugian yang lebih besar lagi, jika ditemukan ternak yang mati agar segera dilakukan pengosongan kandang dan ternak tersebut segera dikuburkan,” tambahnya lagi.
Baca Juga : Pemkab Mura Akan Alokasikan Anggaran Rp 100 Miliar Untuk Khusus Untuk Infrastruktur
Pihaknya terus memberikan sosialisasi dan pemantauan yang ketat terhadap populasi ternak babi ini, agar penyebaran yang lebih luas tidak kembali terjadi sebelum vaksin bagi penyakit ini dapat ditemukan.
“Sampai saat ini vaksinnya belum ada, jadi kami menghimbau kepada para peternak babi agar terus berkonsultasi dengan kami untuk mengambil langkah langkah antisipasi,” ujar Fuad.
Penyakit ASF ini dipastikan tidak berbahaya bagi manusia, namun dapat menular ke ternak babi melewati kontak langsung dengan ternak, serangga, pakaian, peralatan peternakan, kendaraan, dan pakan yang terkontaminasi.
Baca Juga : Fraksi PKB Ingatkan Pemkab Mura Utamakan Pemulihan Ekonomi
“Kembali kami menghimbau agar para peternak babi dapat lebih waspada terhadap penyebaran Penyakit ASF ini, untuk mengantisipasi kerugian materi yang lebih besar,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post