kaltengtoday.com, Palangka Raya – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Tengah (Kalteng), menggelar aksi di depan kantor Gubernur Kalteng, Jalan G. Obos, Kota Palangka Raya, Jum’at (2/9/2022).
Ketua PKC PMII Kalteng, Fahrizal mengatakan, aksi tersebut digelar guna menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Gubernur Kalteng.
“Ada empat poin tuntutan yang ingin kami sampaikan kepada Gubernur Kalteng terkait kenaikan BBM,” katanya, pada saat dikonfirmasi usai melaksanakan aksi.
Pihaknya meminta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, untuk menolak kenaikan harga BBM, pihaknya juga meminta agar Pemprov Kalteng dapat mengawasi dan menertibkan SPBU.
Baca Juga : Â Dukung Pengalihan Subsidi BBM, Kadin Kalteng : Agar Lebih Tepat Sasaran
“Ini agar penyaluran BBM subsidi dan non subsidi tersalurkan secara tepat sasaran,” ucapnya.
Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah, agar dapat membentuk tim satgas dalam menindak tegas kepada mafia ataupun oknum penimbun BBM di Kalteng.
Pihaknya juga mendorong pemerintah, agar dapat lebih berdaulat dalam pembelian BBM dari produsen minyak termurah.
“Akan kami berikan waktu satu minggu dari hari ini. Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran, diwakili oleh Asisten Setda Kalteng Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Katma F. Dirun, pada saat menemui para pendemo, mengapresiasi segala bentuk aspirasi serta usulan yang telah disampaikan.
Berbagai aspirasi yang telah disampaikan, dinilai sangat berdampak baik bagi kemajuan daerah.
“Tentu usulan-usulan ini akan saya sampaikan kepada pimpinan kami untuk kemudian dilakukan evaluasi,” tuturnya.
Baca Juga : Â Yulhaidir Instruksikan Pendataan Ulang Petani Penerima BBM Bersubsidi
Bahkan, beberapa waktu lalu Gubernur Kalteng telah menggelontorkan dana sekitar Rp 5 miliar lebih untuk membantu UMKM yang ada di Kalteng.
Hal tersebut dilakukan agar seluruh pelaku UMKM di Kalteng dapat lebih berinovasi dan mandiri.
“Ini semua sebagai upaya untuk mengangkat perekonomian dari sektor real, untuk memberdayakan UMKM kita. Sehingga ketika UMKM bisa mandiri, daya beli masyarakat bisa meningkat,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post