Kaltengtoday.com, Kapuas – PT PLTU Pulang Pisau terus berkomitmen mendukung transisi energi berkelanjutan melalui pengembangan ekosistem biomassa untuk teknologi co-firing. Langkah ini diwujudkan dengan pengembangan ekosistem biomassa di Desa Rawa Subur, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas.
Acara tersebut di hadiri Pj Bupati Kapuas Darliansjah, di wakili Sekertaris Daerah Drs.Septedy, M.Si., GM PT PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki, beserta petinggi dan Jajaran, pengelola BUMD serta warga setempat.
Manager PT PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki menyampaikan, program ini bertujuan memanfaatkan potensi lokal berupa biomassa sebagai bahan bakar alternatif pengganti sebagian batubara. Co-firing merupakan teknologi yang memungkinkan biomassa dicampur dengan batubara untuk menghasilkan energi, sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan mendukung target net-zero emission pemerintah Indonesia di tahun 2060.
Baca Juga : Komisi II Minta PLN Tingkatkan Pelayanan dan Evaluasi Gangguan Listrik
“Desa Rawa Subur dipilih karena memiliki potensi besar dalam pengembangan biomassa, khususnya tanaman pohon gamal bisa menghasilkan energi sebagai wujud kita mulai mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, ”kata GM PT PLT UID Kalselteng Ahmad Syauki, Kamis (12/12/2024).
Selain itu, lanjut Ahmad program ini diharapkan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.Tentu semakin kuat ekonomi masyarakat desa maka selaras dengan program pemerintah Dengan ketahanan ekonomi yang semakin kuat dengan membangun hilirisasi.Sehingga di Kalimantan Tengah mampu mengembangkan pembangkit bahan bakar yang berasal dari Kabupaten Kapuas.
“Kedepan PLN tidak asal membangun pembakitan, tetapi bagaimana kita berupaya untuk meninggalkan penggunaan batu bara.Salah satu terobosan Co-firing, memberikan nilai ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat desa dan PLN dan tidak perlu menambah investasi, “ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa dengan PLTU yang ada tinggal pengelolaan perpaduan campuran batu bara dengan gamal 10 persen secara bertahap Sehingga produksi yang semakin meningkat agar mengurangi ketergantungan dengan energi fosil.Untuk memulai program pengembangan tanaman pohon gamal sekitar 200 ribu bibit baik di Kabupaten Kapuas 80 hektar dan Kabupaten Pulang Pisau 20 hektar dan ini yang pertama di Indonesia PLN melakukan kegiatan ini melibatkan banyak stakeholder.
“Memang saat ini untuk pemenuhan kebutuhan PLTU Pulang Pisau, tetapi dengan produksi yang banyak bisa mencakup sampai seluruh PLTU yang ada di Kalimantan dan kami sampaikan kepada Pemkab Kapuas, bahwa berapapun hasil produksi dari petani PLN akan selalu siap, “ujarnya.
Baca Juga : Pemkab Kapuas Dukung Program PT PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa untuk Co-Firing
Kepala Desa Rawa Subur menyambut baik inisiatif ini. “Kami optimis program ini akan membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan, ” ujarnya.
Pengembangan ekosistem biomassa di Desa Rawa Subur merupakan bagian dari upaya strategis PT PLTU Pulang Pisau dalam menciptakan energi ramah lingkungan dan mendukung ketahanan energi nasional. Proyek ini juga diharapkan menjadi model bagi pengembangan biomassa di wilayah lain di Indonesia.[Red]
Discussion about this post