kaltengtoday.com, – Palangka Raya, – Kondisi Jalan Kurun Palangka Raya, tepatnya di Desa Rangan Tate, Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas, mengalami antrian panjang dan sepanjang tiga kilometer lebih.
Hal itu diakibatkan dampak dari jalan yang hancur, pasalnya sering dilalui oleh angkutan perusahan besar swasta(PBS) yang beroperasi di wilayah Gumas.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Rangan Tate, Bue alias Kakek Ali(60) mengakui jalan di wilayah desa tersebut rusak akibat dilalui truk-truk bermuatan melebihi kapasitas jalan, dan yang parahnya hampir empat bulan lebih.
“Rusaknya jalan ini hampir 4 bulan lebih, ini diakibatkan truk-truk yang besar melintas, dan kami hampir tiap hari melihat pemandangan mobil antri sepanjang 3 kilometer ini,” katanya, Minggu (26/12).
Ia menuturkan, selama ini pihak perusahan yang melintasi sama sekali memberikan perhatian, akibatnya dagangan pun ikut mati suri, karena menjadi imbas dari kerusakan jalan tersebut menjadi berlumpur dan becek, yang mana posisi tepat di depan rumah jualannya.
“Ekonomi kami terdampak akibat pengunjung tidak ada, dan kami berharap mereka dari perusahaan ini harus bisa memperhatikan nasib kami yang kena imbas jalan rusak dan berdebu, misalnya memberikan uang debu, sama sekali tidak ada dan jujur kami tergantung pada pengunjung ke warung makan ini,” akuinya.
Baca juga :Â DPRD Gumas Minta Pemprov Kalteng Tindak PBS Tidak Sesuai AMDAL
Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Gumas Polie L Mihing mempertanyakan, peran dari pemerintah terkait adanya jalan rusak, yang hanya diam, terkait jalan rusak yang berimbas pada pendapatan masyarakat di pinggir jalan.
Baca juga :Â Ketua DPRD Gumas Ajak Pemuda Untuk Tetap Berkarya
“Kenapa selama ini pemerintah diam, dengan apa yang diderita masyarakat terkait jalan rusak di Kurun Palangka Raya, khususnya di Desa Rangan Tate itu dan warung yang di pinggir jalan itu tak ada pengunjung karena jalan itu rusak,” tukas dia.[Red]
Discussion about this post