kaltengtoday.com, – Lifestyle, – Bicara soal putus cinta dalam suatu hubungan asmara yang terjalin antara seorang pria dan wanita, selama ini anggapan yang lebih sering muncul atau banyak dianggap sebagai hal yang biasa adalah kondisi dari sisi wanita yang dipandang lebih sering mengalami patah hati, sering jadi pihak yang tersakiti, sampai kenyataan untuk sulit move-on atau melupakan masa lalu.
Sementara itu, pria yang lebih banyak dipandang sebagai sosok kurang perasa lebih sering dipandang sebagai pihak yang lebih cepat move-on atau bangkit dari masa lalu. Benarkah?
Pada beberapa kondisi ungkapan di atas mungkin terbukti benar. Tapi, belakangan ada sebuah riset yang menunjukkan situasi kebalikannya. Ya, dalam salah satu riset yang dilakukan oleh kelompok peneliti di Lancaster University, Inggris, ditemukan fakta kalau sejumlah pria ternyata jadi pihak yang lebih patah hati dibanding wanita sewaktu menghadapi kondisi putus cinta.
Lebih detail, kelompok peneliti yang dimaksud mempelajari kejadian putus cinta yang dialami oleh sebanyak 184 ribu orang yang membagikan kisahnya pada sebuah forum online anonim. Ternyata, dalam unggahan di forum tersebut, kaum pria lebih banyak membicarakan perasaan sedih dan kesal setelah putus cinta dibanding wanita
Dari penelitian tersebut juga terbukti, kalau pria ternyata lebih cenderung meminta bantuan dan mengungkapkan apa yang sedang dirasakan secara anonim lewat forum online, dibanding wanita yang lebih nyaman membagikan emosi saat putus cinta dengan orang terdekat secara langsung.
Pria baru merasa kehilangan dan menyesal beberapa saat setelah putus
Sementara itu, dalam sebuah penelitian lain yang diterbitkan oleh SAGE Journals dengan judul Personality at Midlife: Stability, Intrinsic Maturation, and Response to Life Events, ditemukan fakta bahwa pria ternyata punya kecenderungan lebih susah melupakan hubungan cinta masa lalunya ketimbang perempuan.
Penelitian tersebut membutkikan sebuah pernyataan yang pernah menyebut bahwa ketika sepasang kekasih memutuskan untuk berpisah, wanita biasanya akan menjadi pihak yang paling terpuruk pada awalnya, sementara sisi pria akan merasa bebas dan seolah tidak terjadi apa-apa.
Namun, situasi bertolak belakang justru mulai terasa seiring berjalannya waktu, di mana pihak pria akan mulai merasakan kesedihan dan menyadari kesalahannya, sementara pihak wanita sudah mampu untuk bangkit dan memulai lembaran baru.
Masih menurut sumber yang sama, dijelaskan bahwa pria cenderung tidak bisa melupakan hubungan masa lalunya dengan baik, terutama mantan yang memberi kenangan paling mendalam.
Lebih jelas, wanita biasanya merasa sangat terpukul dan terjatuh di awal perpisahan dan butuh waktu bertahap sampai bisa menyembuhkan luka. Berbeda dengan pria yang justru merasa lega, bebas, dan bahkan bahagia di awal perpisahan namun lambat laun akan merasa kehilangan dan lebih susah melepaskan kenangan seiring berjalannya waktu.
Baca juga :Â “Lina Tega Potong Alat Vital Suaminya Karena Sakit Hati”
Dalam penelitian lanjutan, para wanita bahkan disebut menjadi lebih ceria dan terbuka di tahun-tahun setelah perpisahan terjadi dibandingkan para pria.
Baca juga :Â Astaga, Diduga Putus Cinta , Pemuda Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Meskipun situasi satu ini sebenarnya bergantung pada kepribadian masing-masing orang, tapi adakah pembaca yang merasa pernah mengalami hal serupa?[Red]
Discussion about this post