Kalteng Today – Palangka Raya, – Sebuah postingan yang mengatakan 28 orang pegawai Swalayan Sendy’s terpapar Covid-19 sehingga menimbulkan klaster baru membuat geger warga se Kota Palangka Raya akibat adanya kabar tersebut pada Rabu, (16/12/2020) pagi.
Namun berdasarkan hasil penelusuran dan konfirmasi kepihak swalayan yang dimaksud tersebut ternyata kabar yang beredar melalui jejaring media sosial tersebut tidak benar alias Hoax.
Kabar ini pun akhirnya ditepis saat Kabagops Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian yang juga sebagai Koordinator Lapangan Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya memberikan penegasan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Sementara itu, Tim Cyber Humas Polda Kalteng juga berhasil menemukan 4 orang pelaku yang menyebarkan berita Hoax tersebut yang diantara ada oknum Dosen disalah satu perguruan tinggi di Palangka Raya dan Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN).
Adapun Empat orang penyebar Hoax tersebut adalah SA (18) oknum mahasiswi, Dua Orang oknum dosen berinsial AI (25) dan SF (40) serta seorang oknum PNS berinisial TT (50).
Akibatnya, empat orang tersebut semuanya harus berurusan dengan aparat kepolisian Polda Kalteng lantaran telah membuat resah di masyarakat untuk diberikan efek jera berupa pembinaan.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra Rochnawan menegaskan agar masyarakat tidak mudah menelan mentah-mentah informasi yang diterima dari media sosial tanpa ada kejelasannya.
“Kita sudah sering peringatkan kepada masyarakat bahwa setiap informasi itu harus Saring sebelum sharing, agar tidak menimbulkan salah tafsir dan disinformasi” terangnya.
Baca Juga : Ajak Masyarakat Tangkal Informasi Hoax
Ditempat berbeda, Kabag Ops Polresta Palangka Raya Kompol Hemat Siburian juga mengatakan bahwa apa yang tersebar di media sosial terkait Covid-19 klaster Sendy’s di Palangka Raya ada tidak benar.
“Itu tidak benar. Sementara ini belum ada klaster Sendy’s, kepada masyarakat jangan mudah percaya kabar tersebut, kita sudah kroscek dan tidak ada terjadi apa-apa, namun kami mengingatkan agar masyarakat tetap mengutamakan protokol kesehatan saaat beraktivitas dimana pun berada” tandasnya. [Red]
Discussion about this post