Kaltengtoday.com – Tamiang Layang – Delapan kelompok tani yang mendapat mesin pemotong rumput serta chainsaw, merasa bersyukur sekaligus berterimakasih, kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur yang telah memberikan bantuan tersebut.
Dikatakan oleh salah seorang petani, Naim, melalui telpon tadi pagi (Kamis, 30/12), alat pemotong rumput yang diterima dirinya dan rekan-rekan, sangat membantu operasional perawatan kebun ataupun ladang mereka, Karena selama ini pembersihan hanya bisa dilakukan dengan dua cara; menyemprot dengan obat pemati rumput, atau ditebas dengan cara konvensional yang akan memakan waktu lama.
”Kalau dengan cara semprot rumput memakai obat, kami khawatir dampaknya pada kesuburan tanah, Mas. Dengan mesin pemotong, rumput-rumput yang tertebas, akan berjatuhan di tanah, menjadi humus. Tentunya, ini akan membantu kita dalam pelestarian maupun penyuburan tanah,” tuturnya.
Bupati Bartim Ampera AY Mebas SE, pada saat penyerahan bantuan pada 8 kelompok tani tersebut di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, kemarin, meminta agar bantuan dapat dipergunakan sebaik-baiknya. “Saya berpesan pada para petani di Bartim, agar lebih meningkatkan produktivitas. Dengan produktivitas yang meningkat, hasil yanga kan dicapai juga lebih maksimal,” kata Bupati.
Kepada para penyuluh pertanian, Ampera berpesan agar tetap senantiasa mendampingi para petani. Dan harus selalu diingat, karena mereka berada di garda depan, maka harus mengutamakan kesehatan.
Baca juga : Pemerintah di Dorong Bantu Petani Lokal
“Jangan lupa untuk terus menjaga, menerapkan protokol kesehatan. Tetap memakai masker, jaga jarak aman, serta senantiasa mencuci tangan dengans abun dana ir mengalir, karena kita seringkali berada di lapangan,” imbaunya.
Sementara para petani yang menerima bantuan mengucapkan terimakasih pada Pemkab Bartim, beberapa petani yang belum pernah mendapatkan bantuan, padahal proposal mereka sudah lama masuk di dinas terkait, mengaku tak tahu harus bagaimana memperjuangkan proposal mereka.
Baca juga : Petani Karet di Wilayah Dapil III Seruyan Keluhkan Ketidakstabilan Harga
“Sudah dua kali, yaitu tahun 2020 dan 2021, proposal ternak ayam kami yang dulu diberikan lewat Dinas Pertanian, tidak tahu kejelasannya. Ya sudah, saya dan teman-teman sendiri sudah berkomitmen untuk tidak terlalu berharap pada bantuan. Jika dibantu ya syukur, tidak dibantu ya kita dengan modal seadanya, berjuang sendiri. Saya pribadi berusaha tetap maklum. Dulu proposalnya masuk dinas pertanian, sekarang urusan menyangkut ternak sudah otoritasnya Dinas Perikanan dan Peternakan, jadi prosedur atau birokrasinay tentu bertambah lagi,” ucap Agus,Ketua Kelompok Tani Erai Runa Kecamatan Dusun Tengah, saat bertemu tadi siang. (Kamis, 30/12).[Red]
Discussion about this post