Kaltengtoday.com, Kasongan – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Katingan terpaksa harus melakukan cara manual menyalurkan air bersih saat terjangan maupun pasca banjir kepada masyarakat.
Bencana banjir besar menerjang wilayah Kabupaten Katingan dalam dua waktu berbeda, pada bulan agustus dan september 2021. Itu menjadi momok untuk penyaluran air bersih melalui jaringan pipa PDAM Katingan.
Ada empat jaringan fasilitas strategis PDAM Katingan yang tidak dapat beroperasi saat terjangan banjir. Yaitu jaringan induk di Desa Hampalit dan Kota Kasongan, Kecamatan Katingan Hilir, Desa Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah dan Desa Pendahara, Kecamatan Tewang Sanggalang Garing.
Direktur PDAM Katingan Adiansyah mengatakan, meskipun empat titik tersebut pendistribusian air bersih tidak dapat berjalan. Namun pendistribusian air bersih menggunakan empat armada truk hanya dijalankan di Kota Kasongan.
“Satu armada dari kita, dan tiga armada truk tangki dari BPBD Kabupaten Katingan. Meskipun kita harus menambah kos untuk mengoptimalkan penyalurannya kepada masyarakat,” kata Adiansyah, saat meninjau unit mesin PDAM di Kasongan, Kamis (23/9/2021).
Bahkan, guna memenuhi kebutuhan bersih untuk pelanggan, PDAM berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan untuk mengambil suplai air dari sumur bor instansi setempat.
“Banjir kemarin terjadi sekitar 10 harian, dalam tempo itu kita harus melangsir air bersih memakai armada truk tangki. Dan paska banjir pun selama beberapa hari kita terus mendrop air,” ungkapnya.
Baca Juga :Pemkab Katingan Segera dirikan Posko Induk Terpadu Banjir
Sebab, lanjut dia, ada beberapa unit elektrik mesin PDAM yang terendam air, sehingga mengakibatkan kerusakan mesin.
“Kita tidak mungkin untuk menghidupkan mesin PDAM karena terendam air luapan sungai,” imbuhnya.
Namun, lirih dia, lantaran jeritan masyarakat yang banyak meminta air bersih, pihaknya memaksakan untuk menghidupkan mesin unit pendistribusian air bersih menggunakan genset yang ada, karena unit trafo PLN terendam.
“Ironisnya saat kita berupaya menggunakan genset yang ada, karena ada beberapa bagian mesin yang terkena air, alatnya malah rusak,” kata dia.
Sebab itulah, sambung dia, meski banjir sudah surut di kawasan Kota Kasongan, namun PDAM membutuhkan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan part-part mesin yang mengalami kerusakan.
Baca Juga :Â Bupati Katingan : Jangan Sampai Bantuan Banjir Diselewengkan
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, saya berharap masyarakat memahami kondisi kami di PDAM,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post