kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) masih melakukan penutupan terhadap ruas Jalan Trans Kurun-Palangka Raya. Penutupan itu telah dilakukan sejak 2 November 2022 lalu.
Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong menegaskan, penutupan ruas jalan bagi kendaraan atau angkutan operasional perusahaan besar swasta (PBS) itu akan terus dilakukan, sampai PBS merealisasikan komitmen yang disepakati beberapa waktu lalu.
“Kita sampai sekarang masih ini menunggu realisasi, menyelesaikan komitmen mereka (PBS-Red) terkait dengan penanganan ruas jalan Kurun-Palangka Raya yang melintasi wilayah Gumas,” tegas Bupati Gumas Jaya S Monong, saat dibincangi awak media di GPU Damang Batu, Senin (7/11).
Baca Juga :Penutupan Jalan Kurun-Palangka Sampai PBS Tuntaskan Komitmennya!
Ketika ditanyakan terkait berapa PBS yang sudah membayar, menurut Jaya, sampai sekarang ini semua PBS belum semua ada 100 persen, komitmen dalam penanganan ruas Jalan Kurun Palangka Raya yang mengalami kerusakan, seperti yang terjadi di daerah Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Kurun sampai sekarang.
“Yang sudah komitmen cuma 50 persen itu ada, dan ada juga yang belum sama sekali itu sekitar empat PBS kalau tidak salah rasanya seingat saya,” ujarnya.
Nantinya, katanya, di pos Sepang akan disediakan papan informasi bagi PBS yang tidak ada komitmen memenuhi kewajiban mereka untuk perbaikan sesuai perjanjian waktu itu. Lalu, selanjutnya untuk kemajuan dari pekerjaan juga akan diberikan pemberitahuan yang dilaksanakan dari kontraktor.
“Dalam hal ini kita harus berimbang, seperti PBS ada komitmen, artinya pihak PBS yang memberikan pekerjaan ke kontraktor akan diawasi, jangan-jangan nanti pihak PBS sudah bayar tetapi kontraktor mengabaikan itu yang akan kita pantau bersama Forkopimda dan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga :Bupati Gumas: Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya Ditutup untuk Angkutan PBS
Kedepan, sambung dia akan dilakukan transparansi, maka kedepan akan dilakukan persiapan yang sangat matang. Jadi, kata dia, semua pihak dapat mengakses info tersebut di pos yang sudah ada di Sepang.
“Pos itu memang kami sediakan sifatnya untuk jangka panjang, karena seperti sekarang dilalaikan lagi dan lagi, maka perlu memang ada dorongan ada memang pengawasan yang ketat agar penyelesaiannya bisa tuntas,” tukas dia.
Sementara itu, sopir truk PBS Evin mengatakan, terkait penutupan jalan dirinya sudah ada tiga hari tiga malam bertahan, karena disuruh putar ke arah perusahan. Sedangkan barang yang dibawa yakni untuk pakan ayam, yang mana dibawa dari perusahan sawit.
“Kita sudah bertahan di tengah jalan ini sekitar tiga malam sudah, dengan dilakukan penutupan jalan itu oleh pemerintah yang mengatur kita menikmati saja dan kita mengikuti aturan saja,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post