kaltengtoday.com, Sampit. – Meski kebakaran pada 2021 ini dalam skala besar tidak terjadi, namun hal tersebut perlu untuk diantisipasi. Salah satunya yang harus dilakukam adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Terutama sekali ke daerah yang rawan kebarakan. Misalnya saja di wilayah selatan Kotim yang sering terjadinya karhutla
Baca juga :Â Pemkab Kotim Akan Utamakan Honorer Menjadi PPPK
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPBD Kotim Rihel mengatakan saat ini untuk wilayahnya sudah dilakukan pemetaan yang rawan kebakaran. Dirinya berharap kejadian 2019 lalu bisa dijadikan langkah awal untuk menekan luasan lahan yang terbakar.
“Langkah dan upaya sebelum terjadi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla ini harus benar-benar diantisipasi sedini mungkin nantinya,”jelasnya kepada Kaltengtoday, Rabu 5 Oktober 2022.
Dijelaskannya pula, harus ada persiapan menghadapi karhutla ini. Apalagi Kotim ini kan rawan sekali kasus karhutla. “Makanya bersama Polri dan TNI juga menekankan akan pentingnya bahaya dari kebakaran hutan dan lahan ini. Makanya penyuluhan atau sosialisasi harus dimaksimalkan,”pintanya.
“Langkah yang sangat penting sekali dilakukan memberikan pemahaman kepada masyarakat kita itu, itu titik beratnya,”ungkapnya.
Baca juga :Â DPD BKPRMI Kotim Tolak Road Show dan Pertunjukan LGBT
Masalah karhutla ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, polisi maupun tni saja. “Akan tetapi keterlibatan masyarakat itu sangat penting. Bahkan kami akan membuat himbauan bahaya dari membuka lahan dengan cara membakar,”harapnya.
Sampai saat ini Kotim masih siaga karhutla. Untuk itulah perlu adanya keterlibatan dan sinergitas semua pihak tak terkecuali masyarakat. pungkasnya.[Red]
Discussion about this post