Kaltengtoday.com – Tamiang Layang, – Meski level PPKM sudah turun dan pemerintah sudah melonggarkan peraturan demi pemulihan ekonomi, namun tidak serta membuat semuanya utuh seperti sediakala.
Beberapa pengelola usaha hiburan solo organ, mengaku bersyukur sekarang orang menggelar hajatan sudah mulai diperbolehkan, walaupun dengan sejumlah peraturan dan pembatasan. Itu artinya, orang yang menggantungkan hidup dari jasa hiburan seperti dirinya, bisa mengharapkan usahanya bangkit lagi.
Meski demikian, mereka mengungkapkan saat ini belum banyak order seperti dulu. “Yang mengadakan hajatan juga masih takut-takut. Jadi, paling ada job, di kampung -kampung terpencil. Yang di tengah kota atau sedang jaraknya, paling dibatasi waktunya. Sehingga kalaupun dapat job, tarifnya pasti ditawar lebih rendah. Soalnya main hanya sebentar,” ucap Sogi, salah seorang pemain solo organ di Kecamatan Benua Lima, tadi siang (Sabtu, 16/10).
Tapi menurut Dono, seorang pelaku usaha serupa di Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, bagaimanapun ini perlu disyukuri. “Normalisasi ekonomi kan ya tidak terjadi secara serta merta. Pelan-pelan, terproses. Kalau saya sih bersyukur saja, sudah mulai ada titik cerah,” ucapnya
Sebelum Pandemi Covid 19, para pelaku usaha hiburan panggung hajatan ini bisa meraup pendapatan kotor sekali order antara Rp 1 juta – Rp 2,5 juta. Itu belum dipotong untuk sewa mobil pick up (angkut sound system’) dan penyanyinya.
“Bersih ya Rp 400 ribu dalam kota, dapatlah. Tapi itu dulu ya? Saya bisa menggantungkan hidup dari situ. Sekarang menjual tanaman hias dan membuat kerajinan dari kayu. Kalaupun ada job solo organ, masih satu dua lah. Itupun belum tentu dalam satu minggu kayak dulu,” imbuh Dono.
Baca juga :Â Pasokan Terhambat, Harga Bensin di Tamiang Layang Melonjak Tajam
Pernah juga, ada pesta pernikahan yang digelar tanpa menggunakan solo organ. Hanya musik yang disetel dari flashdisk, dan kemudian siapa mau menyanyi, maju bergiliran.
Baca juga :Â Para Siswa SMP Sambut Gembira PTM Terbatas Besok
Meriah, iya masih. Tapi tak ada gereget sensasi musik solo organ secara live. Terlebih lagi komunikasi yang terlatih sebagaimana yang biasa ditampilkan para penyanyi panggung pada job solo organ.[Red]
Discussion about this post