kaltengtoday.com – Palangka Raya – Ergon Pranata Pieters tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat harus kembali menceritakan kembali pengalaman pribadinya yang tak bisa dilupakan semur hidup.
Pria yang biasa disapa Ergon ini merupakan salah satu pasien yang dinyatakan positif Covid 19 di Kalteng. Dan dengan satusnya itu memaksanya harus menjalani masa isolasi disalah satu ruangan khusus di RSUD Dorrys Sylvanus Palangka Raya sejak 17 Maret 2020 hingga 26 Maret 2020 sebelum akhirnya dinyatakan sembuh dan sehat dari virus mematikan itu.
Iapun memulai ceritanya. Selama hampir 10 hari diruang isolasi, jauh sebelum dinyatakan negatif, ia mengaku sempat merasakan depresi.
Ini semua gegara ia selalu terpikir para jemaatnya di salah satu gereja tempat pelayanannya yang saat ini juga sedang menjalani tugas sebagai seorang vikaris.
“Saat masuk isolasi 17 Maret 2020, memang ada demam dan batuk dari hari Minggu sebelumnya hingga akhirnya saya dibawa ke Rumah Sakit Siloam Palangka Raya,” katanya saat menceritakan kronologis awal kepada awak media, Jumat (3/4/2020).
Ia melanjutkan ceritanya. Saat pertama didiagnosa oleh para tenaga medis, dan dinyatakan positif Covid -19 iapun langsung ditetapkan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Karena saat itu saya datang malam maka pada tengah malamnya atau sekitar pukul 01.00 wib dihari berikutnya saya langsung di rujukan ke Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya,” tuturnya.
Saat di rumah sakit, pria ini mengaku pasrah dengan seluruh proses yang dilakukan oleh pihak rumah sakit terhadapnya.
“Dan untuk menunggu hasil positif atau tidaknya baru diketahui setelah selama 6 hari saat setelah diisolasi,” ujarnya.
Saat diisolasi menurutnya hal terberat yang dirasakannya adalah saat masa-masa sebelum ditentukan positif. Karena saat itulah ia merasakan kekacauan pikiran dan hati.
“Karena memikirkan jemaat ditempat saya berpelayanan, karena saya sudah kontak dengan mereka,” ujarnya.
Vikaris yang biasa dengan panggilan Ergon inipun menjelaskan, dalam setiap proses penanganan oleh pihak rumah sakit terhadapnya, dirinya mendapat banyak dukungan dan mendoakan kesembuhan baginya dari para jemaat, yakni dengan pesan via Whastshapp.
“Setelah mendapatnya pesan positif dari semua jemaat, sampai pada saya dinyatakan sembuh pada tanggal 1 April 2020, tidak ada keluhan, baik sesak ataupun batuk hingga demam,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post