Kalteng Today – Pangkalan Bun, – Terhitung mulai Kamis (26/11/2020), tim Basarnas Palangkaraya menghentikan pencarian terhadap 7 Penambang emas yang diduga terjebak tanah longsor di Desa Sungai Seribu, Kelurahan Pangkur, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, Kamis (19/11/2020) lalu.
Hal itu dikatakan Kepala Basarnas Palangkaraya Hariyadi yang dihubungi dari Palangka Raya, Kamis (25/11/2020).
“Sesuai SOP, kita dari Basarnas menghentikan pencarian terhadap 7 penambang emas,”katanya.
Untuk diketahui pencarian ini sudah dilakukan selama sepekan (7 hari) mulai 19-26 November 2020.
Saat ini yang dilakukan Basarnas adalah terus melakukan pemantauan dan menggali informasi dilapangan,”Kalau memang ada titik terang, kita akan melanjutkan pencarian,”jelasnya.
Kendala yang dihadapi tim dilapangan kata Hariyadi, selain lobang utama (main hole) yang sudah berubah serta dipenuhi air sehingga tidak dapat diakses.
“Jadi kita juga harus menjaga keselamatan tim saat melakukan pencarian,”ujarnya.
Dari data yang dihimpun, kecelakaan kerja ini terjadi pada hari Kamis (19/11/2020) pekan lalu.
Saat itu sebanyak 10 penambang masuk kedalam lobang untuk mencari emas.
Baca Juga: Info Cabup HM Taufik Mukri Terkena Covid-19 Tidak Benar
Kecelakaan terjadi diduga karena adanya air yang masuk kedalam lobang sehingga mengakibatkan penambang terjebak didalamnya.
Tim pencari berhasil lakukan evakuasi sebanyak 3 penambang dalam kondisi meninggal dunia, sementara sisanya 7 orang belum diketemukan. [Red]
Discussion about this post