kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Sudah satu pekan ini, Tim Evaluasi dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur, mengevaluasi perpanjangan kontrak ribuan Pekerja Harian Tetap (PHT) dan Pekerja Harian Lepas (PHL) yang bekerja di satuan-satuan perangkat daerah kabupaten ini.
‘”Tepatnya, jumlah 2.200 PHL dan PHT ini, kami evaluasi sekaligus tindaklanjuti. Apakah di antara mereka ini semua masih layak diperbantukan, ataukah ada yang harus dihentikan karena produktivitas dan efektivitasnya,” tutur Asisten III Sekda Bartim H Rusdianoor MAP, dalam keterangan tertulisnya tadi (Rabu, 2/3)
Adapun tim pengevaluasi, terdiri dari Asisten III Sekda Bartim, Kepala Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kab Bartim, juga para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Bartim.
Baca Juga :Â Potensi Pariwisata di Bartim Terus Digali dan Dikembangkan
Para PHL dan PHT atau yang biasa disebut “pegawai honor” dalam istilah awam ini, cukup banyak menyerap anggaran daerah. Dan pada masa sulit akibat banyaknya pemangkasan anggaran oleh penanganan Covid 19, hal ini tentu cukup amat dirasakan.
Seperti yang dikatakan Kepala BKPSDM Jhon Wahyudi, kepada wartawan, evaluasi yang dilakukan juga meliputi apakah kinerja mereka cukup baik atau sebaliknya. Karena jika tidak baik, selain memubazirkan anggaran, juga berimbas pada proses kinerja di organisasi perangkat daerah (OPD) bersangkutan.
Bupati Bartim Ampera AY Mebas sendiri, pernah menyatakan agar di masa mendatang, generasi muda yang lulus kuliah tidak lagi berorientasi menjadi tenaga PHT/PHL. Melainkan memiliki jiwa wirausaha, agar mampu menopang hidup lebih baik.
Baca Juga :Â Puting Beliung Mengamuk, Petugas Satsamapta Polres Bartim Turun Tangan Bantu Warga
“Bukan berarti menjadi PHL/PHT tidak baik, tapi coba pikirkan kebebasan waktu yang dimiliki serta kemampuan mendatangkan finansial, jika dibanding wirausaha. Itulah kenapa, saya mencoba merubah mindset anak-anak muda kita, agar tidak melulu berpikir menjadi pekerja kantor pemerintahan,” ungkapnya seraya memberikan beberapa pandangan terkait alternatif lapangan kerja, yang bisa digeluti generasi muda. [Red]
Discussion about this post