Kaltengtoday.Com, Kuala Kurun – Pada semester genap tahun 2022 ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gumas mulai memberlakukan ke semua sekolah yang ada di 12 kecamatan di wilayah setempat. Hal itu, dilakukan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) untuk siswa secara full.
Bupati Kabupaten Gumas Jaya S Monong melalui Kepala Disdikpora Esra mengatakan, kegiatan PTM tersebut dilakukan. Yang mana diterapkan pada semester genap atau semester II ini, sehingga dilakukan sesuai dengan peraturan bersama dari empat menteri.
“Dalam melaksanakan PTM untuk siswa full 100 persen itu diberlakukan di semua sekolah yang ada di 12 kecamatan, dan dasar kita untuk PTM ini mengacu adanya peraturan dari empat menteri, dan kita sudah mengantisipasikan yakni dengan tidak mengabaikan prokes atau protokol kesehatan,” ucap Esra saat dibincangi, Kamis (13/1).
Memang diakuinya, kalau untuk penyebaran covid-19 di wilayah kabupaten setempat sudah melandai. Akan tetapi, harap dia, bagi pihak sekolah supaya selalu waspada, dengan selalu mentaati prokes dalam, artinya itu adanya tindakan dalam mencegah penyebaran tersebut virus tersebut.
“Walaupun di wilayah kita sudah melandai, namun tetap gunakan prokes. Kemudian kita harapkan bagi para siswa kalau mengikuti kegiatan belajar atau PTM, agar mengurangi penggunaan gadget atau handphone, agar bisa fokus belajar,” terang dia.
Baca Juga : Rakordal Digelar Pemkab Gumas
Sementara itu, Kepala SMPN 01 – Kurun Yono dengan dilaksanakannya kegiatan PTM yang full dari jumlah siswa. Hal itu tentu, ada syarat-syarat yang disediakan dari pemerintah. Sehingga, pihak sekolah itupun berkoordinasi dengan satgas diperbolehkan kapasitas 100 persen, namun dengan catatan mematuhi prokes.
Baca Juga : Pemkab Gumas Serahkan Puluhan Rumah yang Sudah Dibedah
“Selain itu, siswa juga diperbolehkan di sekolah hanya enam jam. Jadi itu yang sifatnya terbatas dan selalu mematuhi prokes. Terkait dengan pengunaan gedget di tahun sebelumnya masih menggunakan secara daring, tentu ini ada peran orang tua aktif dan kita soal penggunaan gadget masih kita evaluasi,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post