Kalteng Today – Puruk Cahu, – Kegiatan pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang ke VIII tingkat Kabupaten Murung Raya (Mura) tahun 2020 ketat akan disiplinnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang berlangsung di Aula Mesjid Agung Al-Istiqlal Kota Puruk Cahu, Senin malam (23/11).
Pelaksanaan MTQ ke VIII yang berlangsung selama 4 hari ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mura, Rejikinoor dengan dihadiri Ketua DPRD Mura, Doni, Wakil Ketua II DPRD Mura, Rahmanto Muhidin Wakapolres Mura, seluruh Camat se Kabupaten Mura serta beberapa undangan lain.
Kegiatan rutin tahunan yang berada dibawah naungan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Mura ini terlihat jauh berbeda dari tahun sebelumnya karena setiap undangan yang masuk ruangan diharuskan memeriksa suhu tubuh, wajib menggunakan masker dan kursi undangan diberi jarak kurang lebih 1 meter.

Tidak hanya itu, ketua panitia pelaksana kegiatan MTQ ke VIII, Ustadz Amir Hasan, Lc juga mengatakan terdapat 190 peserta dilakukan sistem tolong bagi setiap kafilah yang mengharuskan hanya ada 40 peserta yang menginap di Kota Puruk Cahu dengan melakukan sistem bergantian selama pelaksanaan MTQ ini agar tidak terjadi penumpukan di posko kafilah.
“Karena kondisi pandemi jadi untuk peserta ada yang diinapkan oleh panitia hanya 40 orang, terutama bagi peserta yang tidak memungkinkan pulang pergi dalam sehari,” ungkap Ustadz Amir Hasan.
Baca Juga : Pastikan Kesiapan Sarana dan Personil Damkar, Wakil Bupati Mura Lakukan Sidak
Sedangkan dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Mura usai melantik ketua dewan juri dalam sambutannya mengatakan dengan diambilnya tema “Dengan MTQ Vill Tingkat Kabupaten Murung Raya, mari kita jadikan MTQ Vill sebagai upaya merajut Ukhuwah dan Silaturahmi menuju Masyarakat Produktif, cerdas, sehat, aman dan berkualitas di masa pandemi” bisa sejalan dengan tujuan kita dalam membangun kehidupan masyarakat Murung Raya di masa Pandemi Covid-19.
“Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, kita semua tentu berharap hasil yang diperoleh dapat lebih meningkatkan keberagamaan masyarakat Murung Raya, terlebih lagi meningkatkan iman dan taqwa dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama, suku, ras maupun golongan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucap Kinoi sapaan akrab orang nomor 2 di Bumi Tana Malai Tolung Lingo ini. [Red]
Discussion about this post