Kalteng Today – Palangka Raya, – Puluhan pelaku usaha kelautan dan perikanan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menerima pinjaman yakni Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Slamet Soebjakto , Jumat (19/3/2021) di Palangka Raya.
Dalam sambutannya Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, keyakinan akan potensi perikanan di Kalteng yang luar biasa. “Saya melihat di sini, dengan semangatnya dan konsumsi ikannya yang cukup tinggi, ini merupakan potensi yang luar biasa. Kami siap mengawal, khususnya untuk budidaya air tawar,” ucap Dirjen Slamet Soebjakto.
Terkait pendanaan, kata Slamet Soebjakto, pihaknya sudah membuat formulasi Bank Nelayan sebagaimana instruksi Presiden RI Joko Widodo. Bank Nelayan ini terutama diperuntukkan bagi nelayan-nelayan yang masih baru.
“Sasaran kami, pendapatan pembudidaya dapat mencapai Rp 5 juta per bulan pada 2024, sekarang baru sekitar Rp 3,6 juta per bulan,” jelas Slamet Soebjakto, dalam keterangan tertulis Biro Adpim Kalteng , Jumat (19/3/2021).
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat menerima rombongan itu mengatakan Kalteng memiliki luas 123.658 km2, dengan garis pantai 750 km dan luas laut kurang lebih 150 hektare (Ha) yang terletak di 7 kabupaten, yakni Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur Seruyan, Katingan, Pulang Pisau, dan Kapuas. Dengan kondisi geografis seperti itu, Gubernur meyakini Kalteng memiliki potensi perikanan yang luar biasa, meski di beberapa daerah masih harus dibangun infrastruktur yang memadai.
Gubernur pun sangat mendukung program-program perikanan KKP yang telah dan akan dijalankan di Kalteng, termasuk di antaranya Bank Nelayan dan Kampung Ikan, selain program-program KKP, perikanan Kalteng juga menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) Food Estate yang dipusatkan di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Sebagaimana diketahui, Program Food Estate meliputi percepatan pembangunan pengembangan padi, holtikultura, peternakan, dan perikanan.
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan dalam Program Food Estate Kalteng, antara lain meliputi revitalisasi kolam dan tambak di kawasan Food Estate; pengembangan kawasan Budidaya Udang Vaname di Kabupaten Sukamara, Kabupaten Seruyan, dan kabupaten pesisir lainnya; serta pengembangan Budidaya Ikan Lokal, seperti ikan Jelawat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Ikan Betok/Papuyu di Kabupaten Pulang Pisau, Ikan Belida di Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Barito Selatan, Ikan Sapan di Kabupaten Murung Raya, serta Ikan Gabus di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Barito Selatan.
Dengan keberadaan sekitar 600 danau di Kalteng, ini menjadi potensi luar biasa yang layak dikembangkan. “Kita cuma mengolah, alam yang menyiapkan. Tinggal kita lihat kemarau ini airnya kering atau tidak,” ucap Sugianto Sabran.
Menurut Gubernur, pihaknya sangat mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan, baik dalam Program Food Estate maupun melalui program-program KKP. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap mulai dari daerah yang betul-betul stategis dan nelayannya sudah ada, dilanjutkan ke daerah-daerah dengan potensi luar biasa namun masih memerlukan pembangunan infrastruktur yang memadai.
“Harapan saya, ada industri perikanan di Kalimantan Tengah dan masyarakat sejahtera. Sekali lagi, apa yang dilakukan Pak Menteri, Pak Sekjen, dan Pak Dirjen, saya siap mendukung. Yang terpenting ada pendampingan. Karena itu, saya harapkan untuk adanya pendampingan ini,” pungkas Gubernur Sugianto Sabran.
Sebelumnya, Direktur LPMUKP Syarif Syahrial menyampaikan bahwa pinjaman dana bergulir di Provinsi Kalteng total mencapai Rp 6.008.500.000 dan disalurkan kepada lebih dari 67 orang penerima manfaat. Jumlah ini diharapkan akan terus meningkat “Apalagi jika mendapat dukungan penuh dari Bapak Gubernur, kami yakin, realisasi pinjaman untuk peningkatan akses permodalan bagi masyarakat kelautan dan perikanan di Provinsi Kalteng akan terus meningkat,” ujarnya.
Baca Juga : DPRD Kalteng Bahas 3 Raperda di Rapat Paripurna ke – 7
Adapun kegiatan usaha yang didanai oleh LPMUKP, mayoritas terdiri dari kegiatan budidaya perikanan, yaitu lebih dari 78% pendanaan diperuntukkan bagi kegiatan budidaya, dengan dominasi ikan patin sebanyak 57% sebagai komoditas utama, diikuti dengan udang dan bandeng.
Dalam acara ini, Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyerahkan secara simbolis bantuan pinjaman LPMUKP tersebut kepada 22 kelompok Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan Kalteng yang diwakili 6 orang penerima dari Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan. [Red]
Discussion about this post