Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Pasar Rai, yang terletak di jantung Desa Bentot, yang merupakan ibukota Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur, adalah titik rotasi ekonomi kecamatan ini tiap seminggu sekali. Warga dari berbagai desa, menyesaki lokasi ini seminggu sekali, tepatnya pada hari Rabu.
Mungkin hanya di sinilah, Bentot terihat ‘hidup’, meski aktifitas perkebunan kelapa sawit PT Badra Cemerlang Jaya Lestari (BCL) dan area-area Kuasa Penambanagan (KP) juga ikut berperan menyumbang kontribusi bagi PAD maupun tahapan kemapanan warganya.
Gelar ramai Pasar Rai Desa Bentot ini, dulu sebenarnya juga digelar mulai Selasa sore menjelang malam. Tapi sejak peristiwa perkelahian yang berujung pembunuhan di tahun 2003, malam pasar menjadi tiada lagi. Hari pasar pun hanya menjadi rabu pagi saja.
Dalam sehari berjualan di PasarRai, menurut Saiful, salah seorang pedagang sembako dari Kapar, Tanjung, Kabupatn Tabalong, Kalimantan Selatan, ia bisa meraup pendapatan sampai sekitar Rp 1,5 juta kotor. “Kecuali pada waktu pandemi Corona kemarin lah, kita dasar mati kutu, tidak bisa berjualan di sini,” ucapnya tadi (Rabu, 12/11).
Baca Juga : Fraksi Golkar Berikan Tiga Poin Penting Untuk Pengelolaan Pasar Bahayak
Keberadaan para pedagang yang mayoritas dari kabupaten prvinsi tetangga ini, memang mendominasi pedagang di sini. Bagi masyarakat Desa Bentot ataupun Kecamatan Patangkep Tutui sendiri, sebetulnya tidak menjadi masalah. Karena hubungan saling membutuhkan dan sosial ini telah berjalan sekian lama. Namun menurut warga, alangkah baiknya jika pedagang setempat juga lebih banyak yang berjualan di situ.
Baca Juga :Anggota DPRD Kabupaten Bartim Ini Kritik Pemindahan Hari Pasar
“Jadi, pendapatan kecamatan bukan saja dari retribusi, namun juga perputaran uang dari pedagang lokalnya. Ya untung saja banyak warga sini yang mendapat peluang mendapatkan uang dari hari pasar, seperti menyewakan gerobak, barak peristirahatan ataupun berjualan makanan yang diperlukan pedagang,” ucap Heri, penduduk setempat. [Red]
Discussion about this post