kaltengtoday.com, -Lifestyle, – Pernikahan yang oleh semua orang di muka bumi ini dianggap sebagai salah satu momen paling istimewa, dan harapannya hanya terjadi sekali seumur hidup sudah pasti jadi hal yang sangat penting dan nyaris tak boleh terlewat tanpa kesan apapun.
Tak heran, kalau selama ini banyak orang atau lebih tepatnya pasangan yang selalu totalitas dalam mempersiapkan berbagai kebutuhan menyambut hari besar yang bisa dibilang jadi hari paling berbahagia dalam hidup mereka.
Butuh melakukan persiapan matang mulai dari pakaian pasangan pengantin, venue atau lokasi acara, hidangan untuk menjamu tamu, souvenir, hiburan, dan masih banyak lagi berbagai macam ‘perintilan’ kebutuhan lainnya, tak heran kalau bukan hanya harus memiliki kesiapan jasmani, rohani, dan mental untuk membangun keluarga, saat memutuskan untuk menikah hal utama yang tak boleh terlewat adalah persiapan dana.
Bicara soal dana dan pernikahan, baru-baru ini ada satu penelitian atau riset menarik yang dilakukan oleh para professor di Emory University, Australia terkait persiapan dan kehidupan pernikahan.
Secara singkat, dari sebanyak tiga ribu pernikahan yang berlangsung, ditemukan fakta kalau pasangan yang melakukan pernikahan dengan biaya minim alias kurang dari seribu dollar AS atau setara Rp14,5 juta, ternyata melampaui 50 persen kehidupan pernikahan yang lebih langgeng ketimbang mereka yang menghabiskan dana pernikahan lebih mahal atau mencapai 20 ribu dollar AS alias setara Rp290 juta. Kok bisa?
Usut punya usut, fakta tersebut muncul karena kondisi keuangan atau konflik yang dialami pasangan setelah menikah. Sebenarnya, permasalahan itu yang biasanya juga kerap jadi konflik dan permasalahan pernikahan di Indonesia.
Bukan cuma di Indonesia, pasangan di Australia yang jadi objek riset di atas ternyata diketahui banyak mengalami masalah keuangan dan konflik setelah menikah akibat hutang yang besar demi melangsungkan pesta pernikahan meriah.
Bahkan, hutang akibat biaya pernikahan ditengarai jadi penyebab terbesar kedua perceraian terjadi, mengikuti alasan selingkuh yang jadi penyebab perceraian di posisi pertama, duh!
Kalau dilihat dari lingkungan sekeliling kita masing-masing, faktanya memang tak sedikit pasangan yang juga melakukan hal tersebut, dalam artian rela melakukan pinjaman uang baik kepada kerabat dekat seperti keluarga, atau bahkan kepada lembaga pemberi pinjaman uang demi bisa melangsungkan pernikahan meriah dengan dalih ‘sekali seumur hidup’.
Padahal, langkah tersebut jelas sangat tidak patut dilakukan. Pasangan perlu memahami bahwa setelah menikah masih ada kebutuhan hidup yang lebih besar, dan kewajiban bertanggung jawab atas keputusan menjalani kehidupan rumah tangga yang telah diambil, mulai dari kebutuhan tempat tinggal setelah lepas dari orang tua, kebutuhan hidup sehari-hari, sampai biaya pendidikan anak saat sudah memiliki keturunan kelak.
Tapi, tak dimungkiri bahwa saat ini pengaruh dari tuntutan zaman dan ‘gengsi’ yang berkaitan dengan hubungan sosial jadi penghalang dan masalah utama untuk menghindari kebutuhan dana yang membengkak saat ingin melakukan pernikahan.
Dalam kasus ekstrem, sebenarnya bahkan sudah banyak ditemui pasangan yang punya kesadaran tinggi akan pernikahan sederhana dan lebih memilih mempersiapkan keuangan untuk kehidupan setelahnya. Namun, tuntutan justru datang dari orang tua masing-masing mempelai yang ingin semuanya serba istimewa.
Beberapa bahkan sering ditemui curhatan pasangan yang mengeluhkan jika pesta pernikahan yang mereka jalani lebih terlihat seperti acara reuni rekan masing-masing orang tua mempelai.
Baca juga : Kisah Seorang Napi Yang Terpaksa Menikahi Pujaan Hati Di Dalam Lapas
Walau terlihat sulit dipahami dan jadi tradisi yang kurang baik dan sayangnya masih ada sampai saat ini, faktanya tidak sedikit juga ditemui pihak keluarga dari kedua mempelai yang ‘fleksibel’. Bahkan dalam beberapa kasus, calon pasangan pengantin pada akhirnya berhasil membujuk masing-masing keluarga untuk tetap menggelar pesta pernikahan yang sederhana dan sewajarnya.
Baca juga : 7 Alasan Mengapa Pernikahan Dini Tidak dianjurkan dan Harus Segera diakhiri
kedepannya. Bagaimana pendapat kalian tentang hal ini?[Red]
Discussion about this post