Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah (BPS Kalteng), Eko Marsoro menyampaikan Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Baca Juga :Â BPS Kalteng Sampaikan Komoditas Penyumbang Inflasi di Bulan Maret 2023
Ia menjelaskan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
“NTP Gabungan Kalteng pada Desember 2023 naik sebesar 1,40 persen dibanding November 2023, yaitu dari 119,99 menjadi 121,67,” katanya kepada awak media, Rabu (3/1/2024).
Menurutnya, kenaikan ini disebabkan oleh naiknya nilai tukar pada beberapa subsektor, yakni tanaman pangan naik sebesar 0,13 persen, tanaman perkebunan rakyat 2,24 persen, dan peternakan 1,36 persen.
Baca Juga :Â BPS Kalteng : Ekonomi Kalteng Triwulan IV Tahun 2022 Tumbuh 5,70 Persen
“Pada Desember 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng sebesar 0,67 persen yang utamanya disebabkan oleh naiknya indeks kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (1,03 persen); kelompok Pakaian dan Alas Kaki (0,33 persen); kelompok Kesehatan (0,33 persen); serta kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,27 persen),” terangnya.
Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng pada Desember 2023 mengalami kenaikan sebesar 2,00 persen, dari 121,30 (November 2023) menjadi 123,72 (Desember 2023).[Red]
Discussion about this post