Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan dan menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi kembali dirilis Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah (BPS Kalteng).
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti menuturkan, NTP Gabungan Kalteng pada Januari 2025 naik sebesar 0,59 persen dibanding Desember 2024, yaitu dari 132,99 menjadi 133,78.
Baca Juga :Â BPSDM Kalteng Laksanakan Uji Kompetensi Calon Widyaiswara
“Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan nilai tukar pada seluruh subsektor, yaitu Tanaman Pangan (1,86 persen), Hortikultura (3,61 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (0,06 persen), Peternakan (0,79 persen), dan Perikanan (0,18 persen),” katanya, Senin (3/2/2025).
Pada Januari 2025, ia membeberkan, terjadi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalteng sebesar 0,09 persen yang utamanya disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga (14,41 persen).
Baca Juga :Â BPSDM Kalteng Laksanakan Uji Kompetensi Calon Widyaiswara
“Sedangkan, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalteng pada Januari 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen, dari 136,68 (Desember 2024) menjadi 137,14 (Januari 2025),” tutupnya. [Red]
Discussion about this post