kaltengtoday.com, – Entertainment, – Di Indonesia, keset yang banyak dipakai di setiap rumah umumnya punya banyak motif yang beragam, tapi motif paling sering dijumpai adalah keset dalam bentuk anyaman kain yang biasanya dibuat secara sengaja dengan kesan tabrak warna yang mencolok.
Harganya pun bisa dibilang cukup murah dan beragam, bisa ditemui di setiap pasar dengan harga di kisaran Rp10.000-Rp20.000 untuk dua sampai tiga buah. Tapi, hal berbeda justru terjadi ketika desain motif keset tersebut sudah sampai ke majalah fesyen dunia Vogue.
Entah kebetulan atau tidak, seorang desainer asal New York bernama Elise McMahon, membuat seri perabot dan hiasan rumah menggunakan material ramah lingkungan, salah satu karyanya adalah sebuah kursi yang dibanderol dengan harga 200 dolar AS atau setara Rp2,86 juta.
Rancangannya sampai ke masyarakat di kawasan Asia, bukan pujian yang didapat tapi apa yang Elise buat malah mendapat komentar ‘ajaib’ dari netizen. Sebagian besar menyebut jika rancangan perabot yang dibuat mirip dengan keset yang biasa dipakai di negara-negara Asia baik dari segi motif maupun warna, termasuk salah satunya Indonesia. Di Filipina sendiri, keset dengan bentuk serupa disebut dengan nama basahan.
Tuduhan apropriasi budaya
hey vogue, we’ve been upcycling fabrics in the philippines. these are literally called basahan. it’d be great to feature the amazing filipinos doing these colorful designs for decades. pic.twitter.com/ZMrqEq80Sm
— 𝐟𝐥𝐨⁷☀️ (@TATAMOCHII) February 8, 2022
Dalam beberapa komentar ekstrem, sejumlah netizen bahkan menuduh jika rancangan tersebut adalah bentuk lain dari praktik aprosiasi, yang dilakukan negara-negara barat terhadap hal-hal yang identik dimiliki oleh negara-negara Asia.
Baca juga : Jadi Sorotan, Mengenal Metode Surrogate yang Dipakai Priyanka Chopra dan Nick Jonas
Bukan tanpa alasan tuduhan tersebut muncul, karena hal seperti ini juga bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya beberapa hal yang dikenal sebagai budaya dan ciri khas yang identik dari negara-negara Asia juga banyak yang dimanfaatkan sebagai barang jual beli yang dihargai cukup tinggi.
Misalnya saja nampah asal Indonesia yang biasa dihargai sekitar Rp20.000, namun di AS dijadikan sebagai perabot hiasan dinding yang harganya bisa mencapai Rp540 ribu hingga jutaan.
Baca juga : Jadi Sorotan, Mengenal Metode Surrogate yang Dipakai Priyanka Chopra dan Nick Jonas
Mendapat banyak komentar dari netizen Asia, Elise melalui akun instagramnya menanggapi ragam komentar yang didapat atas rancangannya.
“Saya baru tahu ada gaya basahan yang sangat menarik dari Filipina berkat atensi kawan-kawan di medsos. Saya sangat menghormati praktik pembuatan basahan, karena dengan sadar melibatkan proses daur ulang,” jelas Elise melalui instagram story miliknya.
Sementara itu, netizen Indonesia dan Asia lainnya juga beramai-ramai menuliskan komentar dengan nada beragam.
“Dia berbangga hati membuatnya, kita udah menginjak-injaknya dari dulu😂” –@alvnd____
“Seni memang abstrak untuk urusan harga, sampe masuk Vogue lagi hahaha” –@kevin_kepiin
“Did they even research before claiming the art is originally theirs? It’s such a grey area..” [email protected]
“Lama-lama kandang ayam juga naik harganya” -@lukas_xh
“hahaha 10 ribu dapet 3 ini kalo deket rumahku persis gini” –@keizavriscilasari
[Red]
Discussion about this post