Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Anak-anak kecil, khususnya pelajar SD yang asyik bermain gadget saat ini sudah menjadi pemandangan yang lazim. Jika tidak asyik bermain game online, maka mereka asyik bermedsos atau mengulik YouTube. Namun di balik keasyikan massal tersebut, rupanya buku bacaan masih menjadi sesuatu yang menarik minat mereka.
Baca juga : Legislator Bartim Ini Kritisi Serapan Anggaran Yang Dinilai Belum Maksimal
Hal itu setidaknya dibuktikan dengan tiap kali pelayanan perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Barito Timur, anak-anak sekolah baik di tingkat SD/MI bahkan SMP/MTs, menyerbu mobil pengangkut buku bacaan. Dan mereka akan ‘menyantap’ dengan asyik.
Seperti yang sering dipublikasikan oleh Aryadi K, salah satu staf DPK Bartim, di media sosial, berbagai buku bacaan dari mulai cerita bergambar sampai pengetahuan, diminati anak-anak pelajar.
Menurut Imam, salah seorang warga Tamiang Layang, apa yang dilakukan DPK Bartim, telah ikut membentuk karakter budaya membaca pada diri anak-anak. “Tak apa-apa anak-anak itu membaca komik bergambar atau apalah yang lucu-lucu. Yang penting mereka asyik dulu, membentuk pola kebiasaan. Lama-lama nanti kan terarah secara alami,” tutur pria yang pernah kuliah di Jawa Timur itu (Rabu, 17/05/2023)
Baca juga : Pengajuan Berkas Bacaleg PDI-P Dinyatakan Diterima dan Lengkap Oleh KPU Bartim
Hal serupa pernah ditunjukkan di perpustakaan Desa Rodok, Kecamatan Dusun Tengah, di mana masih banyak saja anak-anak yang membaca di tempat ataupun meminjam dibawa pulang dengan jangka waktu beberapa hari.
“Ada keasyikan sendiri dalam membaca buku, yang tidak dimilki oleh sajian Google dari ponsel android kita. Lagipula, referensi buku lebih bisa dipertanggungjawabkan,” ucap Budi, salah seorang pengajar SMK, mengomentari masih belum punahnya buku, walau sekarang semua bisa disajikan dari internet. [Red]
Discussion about this post