“Tanpa ku sadari, senja pun berlalu
Suasana malam di kota Palangkaraya ini
Membawaku dalam kerinduan
Menawarkan berjuta harapan
Dan impiaaann…”
[Lyric lagu : “Kota Cantik Palangka Raya” by : Mahdi Suryanto]
Kaltengtoday.com – Palangka Raya. Beberapa hari ini saya diracuni sebuah lagu “Kota Cantik Palangka Raya” yang menggema di kepala. Mendengar nyanyian merdu dengan alunan musik sederhana ini ternyata bikin candu.
Semua karya yang dibuat dengan cinta pasti akan lebih mampu menyentuh hati para peminatnya. Entah syair lagu, alunan musik, penulis buku, pelukis, maupun makanan yang dimasak dengan cinta kasih.
Persis, lagu ‘Kota Cantik PalangkaRraya’ ini juga berhasil membuat pendengarnya merasakan kekaguman pada tanah Palangka Raya, ikut merasakan keindahan, larut dalam kerinduan, itulah yang diharapan seorang Mahdi Suryanto, sang pencipta lagu ini.
Mahdi jelas bukan seorang penyanyi atau pencipta lagu professional, ia hanya ingin menunjukkan bahwa betapa bangganya menjadi anak yang keluar dari rahim Kalimantan Tengah.
Karena Mahdi Suryanto adalah seorang jaksa.
Yup, kamu gak salah baca kok. Pencipta lagu, music arranger sekaligus vokalis “Kota Cantik Palangka Raya” ini adalah seorang jaksa. Seseorang yang bekerja di bidang hukum, yang saat ini bertugas sebagai Pemeriksa Perdata dan Tata Usaha Negara pada Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi di Kalimantan Tengah.
Jaksa yang bagi sebagian masyarakat adalah mereka orang-orang serius, fokus pada perkara hukum, bahkan terkadang tidak peduli rasa belas kasihan, sedikit sekali punya rasa empati. Berbeda dengan musisi yang cenderung perasa, romantis, penuh cinta kasih, berhati lembut, dan berjiwa seni.
Memiliki Bakat Seni Sejak Kecil
Lalu apa jadinya ketika seorang jaksa yang serius justru menciptakan bahkan menyanyikan sebuah lagu romantis untuk kotanya sendiri. Seperti inilah, seperti yang dilakukan oleh seorang Mahdi Suryanto.
Ternyata, pria kelahiran Kapuas, 27 April 1977 ini mengaku bahwa ia sudah memiliki darah seni yang mengalir deras sejak anak-anak. Ia mulai tertarik dengan alat musik saat duduk di kelas 4 SD (Sekolah Dasar) ketika melihat sang kakak bernyanyi dan bermain gitar.
Bukan hanya iseng, pria yang dianugerahi bakat seni dan bersuara merdu ini juga kerap mengikuti beberapa perlombaan hingga festival musik, dan sudah banyak meraih juara. Keren banget.
Waktu berlalu, kapal terus berlayar mengikuti arah angin. Ternyata karir Mahdi Suryanto justru tidak menuju jalur musisi sejati, melainkan seseorang yang berkutat dengan hukum pidana dan perdata, dengan menjadi seorang jaksa.
Meski diakuinya di awal sedikit kaget dengan profesi jaksa, perlahan Mahdi justru merasakan bahwa menjadi pejabat publik justru menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga Keren! Lagu Melly Goeslaw Dinyanyikan Ulang Musisi Amerika Latin
Kebalikan dari musisi yang mengandalkan intuisi kreatif, menjadi seorang jaksa justru mengedepankan fakta-fakta hukum, hidup berpijak pada realita, membuat sebuah keputusan yang bijaksana dengan tetap mengedepankan hati nurani. Sama sekali bukan pekerjaan yang mudah. Dan Mahdi merasakan bahwa tugas ini mulia dan ia bangga menjadi seorang jaksa.
Darah itu selalu lebih kental daripada air, sebanyak apapun air yang diminum Mahdi selama mengarungi arus kehidupan. Faktanya darah seni yang sudah mengalir deras sejak kecil tetap tidak bisa luntur.
Bentuk Kecintaan Terhadap Institusi dan Dunia Seni
Inilah faktor yang menjadi alasan Mahdi tetap mencintai dunia musik meski sudah menjadi seorang jaksa. Dalam ‘karir’ bermusiknya beberapa tahun ini, Mahdi sudah berhasil menciptakan beberapa lagu yang ia tulis dan nyanyikan sendiri.
Mulai dari lagu yang bertema kejaskaan seperti Zona Integritas, Insan Adhyaksa, dan Tegarlah Adhyaksa. Hingga lagu-lagu dengan nuansa daerah seperti Kota Santri Kab. Pekalongan, Prosecutor dengan solo gitar, termasuk lagu di atas “Kota Cantik Palangka Raya”.
Mahdi sang jaksa berjiwa seniman ini pun punya alasan pribadi ketika menciptakan lagu-lagu ini. Dalam dunia kejaksaan yang cenderung serius, tak tersentuh, ia ingin mencari jalan lain untuk mencuri hati masyarakat bahwa para penegak hukum pun punya jiwa yang hangat.
Dengan bernyanyi, Ayah dari tiga anak ini berharap bisa memperkenalkan sisi lain seorang jaksa. Memberi pesan moral dengan pendekatan represif tentu akan terasa kaku. Beda ketika nasihat hukum itu dibuat menjadi lebih persuasive dan humanis melalui sebuah lagu.
Mahdi juga memiliki harapan, melalui lagu-lagu yang ia ciptakan bisa memunculkan rasa kedekatan dan kasih sayang yang tumbuh di hati masyarakat pada para penegak hukum.
“Melalui karya musik dan lagu ini setidaknya dapat memberikan warna tersendiri kepada masyarakat tentang imej atau sisi lain seorang jaksa. Agar tidak terkesan selalu hanya fokus kepada penangan kasus hukum saja, tetapi seorang jaksa juga harus punya jiwa dan rasa serta kasih sayang dalam mengemban tugas sehari-hari sebagai pelayan masyarakat” Ujar Mahdi.
Untuk itulah, selain lagu-lagu bertema kejaksaan, Mahdi pun membuat lagu yang lebih menunjukan sisi kecintaannya pada lingkungan sekitar. Beberapa lagu tentang daerah yang pernah ia singgahi adalah salah satu bentuk wujud kekaguman dan kebanggaannya akan beberapa kota yang ia pernah tinggali.
Khususnya lagu Kota Cantik Palangka Raya, yang ia dedikasikan sebagai putra daerah yang kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Setelah beberapa waktu meninggalkan tanah kelahirannya.
Melalui lagu yang ia ciptakan, Mahdi ingin menyampaikan pesan bahwa selain sebagai penegak hukum, tugas terbesar seorang jaksa adalah mengedepankan hati nurani yang luhur dan jujur, sehingga diharapkan penegakan hukum dapat mencapai tujuannya yaitu kepastian hukum, keberadilan dan juga kemanfaatan bagi masyarakat luas.
Baca Juga Tutorial Mudah Cara Download Lagu di Spotify Secara Resmi
Selain itu Mahdi juga ingin ingin memberikan kontribusi kepada Kejaksaan Tinggi Kalteng khususnya bidang Pengawasan tempatnya bertugas agar lebih dekat dan dikenal oleh masyarakat yang selalu siap membuka diri dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Beruntungnya, lagu-lagu yang ia ciptakan pun disukai oleh masyarakat, khususnya orang-orang terdekat. Dampaknya ternyata sangat besar, ketika ia bertemu orang-orang yang mengenalnya langsung atau melalui media sosial, suasana pertemuan atau obrolan menjadi lebih cair, lebih akrab, dan lebih bisa menarik hati masyarakat.
Dengan begitu, Mahdi juga lebih mudah menyampaikan edukasi terkait masalah hukum. Mahdi bisa membuktikan kalau “Jaksa itu gak serem kok.”
Tidak hanya disukai, mereka juga mendukung apa yang sudah Mahdi lakukan, keluarga, rekan kerja, masyarakat sekitar, termasuk tidak ada protes dari Institusi Kejaksaan RI. Good job, Pak!
Menjadi jaksa penegak hukum adalah panggilan nurani, bentuk pengabdian, sebuah profesi. Sementara musik adalah soal lain. Mahdi membuatnya beririsan, tetap berjalan seimbang, dengan berpijak pada satu hal yang sama. Berperilaku jujur dan bertindak dengan hati.
Ia pun berpesan pada rekan seprofesi bahwa apapun tugas dan pekerjaannya, berikanlah pelayanan terbaik untuk masyarakat dengan mengedepankan hati nurani dan kasih sayang sesuai dengan tangung jawab, tugas pokok, fungsi, dan kewenangan yang dimiliki.
Anyway, buat kalian yang mau mendengarkan lagu-lagu ciptaan Mahdi Suryanto, bisa langsung kunjungi channel youtube-nya di “Jaksa Musisi”.
Sebagai fans dadakan Bapak Mahdi Suryanto, saya sebagai penulis juga menikmati lagu-lagu dan musik beliau. Jadi gak sabar nunggu lagu ciptaannya yang berjudul Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang belum diluncurkan.
Wah kalau sudah punya banyak fans bisa-bisa jadi youtuber beneran nih, hehe
Tenang, setelah dikonfrimasi, Mahdi Suryanto, SH.,MH tetap memilih setia pada korps Adhyaksa kok, sama sekali gak berniat terjun ke profesi sebagai penyanyi apalagi youtuber musik.
“Hahahaa, Insya Allah saya tetap setia dengan korps Adhyaksa” Tegasnya.
Syukurlah 😊 [Red]
Discussion about this post