kaltengtoday.com, Palangka Raya – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Leonard S. Ampung pimpin Rapat Evaluasi Pengendalian Inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah di Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (3/2/2023).
Berdasarkan data hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Kalteng yang dipaparkan oleh Statistisi Ahli Madya Akhmad Tantowi bahwa pertumbuhan ekonomi global 2023 diprediksi terus mengalami tren penurunan.
Inflasi Kalteng pada Januari 2023 secara gabungan antara Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,13%, secara y – on – y turun dari 5,98% menjadi 5,81%. Di Palangka Raya sebesar 0,13% dan di Sampit 0,11%, bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tahun 2022 memang cukup tinggi mencapai 0,62% dan sekarang tinggal 0,13% walaupun masih tinggi bila dibandingkan tahun 2021.
Baca Juga : Tekan Inflasi Melalui Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Dalam paparannya ia mengatakan di bulan Januari 2023 ada beberapa kebijakan yang sangat berpengaruh terhadap inflasi baik secara nasional maupun inflasi di Kalteng, yaitu kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10% yang terjadi sejak November 2022, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga, serta komoditas-komoditas yang memberi andil terhadap inflasi maupun deflasi di Kalteng seperti beras, daging babi, daging ayam ras.
“Walaupun inflasi di Palangka Raya cukup rendah yaitu 0,13%, tapi kelompok makanan, minuman dan tembakau masih cukup tinggi sebesar 0,74% dan bahan makanan 0,33% berada di atas transportasi umum yang turun 0,78%. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan penurunan harga BBM di kelompok transportasi termasuk bensin, solar sehingga terjadi penurunan yang cukup besar” ucap Tantowi.
Baca Juga : Sekda Kalteng Minta Pemkab Optimalkan Upaya Konkrit Tekan Angka Inflasi
“Berbeda dengan di Sampit tingkat inflasi masih tinggi yaitu pada kelompok makanan, minuman sebesar 0,48% dan bahan makanan 0,38%, sedangkan di kelompok energi turun 1,22%” kata dia.
Banyak fenomena terjadi kenaikan harga untuk beras, cabai rawit di beberapa tempat di seluruh Indonesia, memang menjadi perhatian kita semua. Dengan inflasi di Januari 0,13% maka Kalteng berada di posisi 16 besar turun dari sepuluh. [Red]
Discussion about this post