Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Pembinaan Teknis Kerangka Ekonomi Makro Daerah dan Kebijakan Fiskal Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan Penyelarasan Rencana Aksi (Ranaksi) Pengembangan Kawasan Srategis/Pusat Pertumbuhan dengan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Senin (28/10/2024).
Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa keberhasilan pencapaian kinerja pembangunan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah perlu diawali dengan perencanaan yang berkualitas.
Baca Juga : Leonard Buka FGD Penyusunan Program dan Kegiatan Dalam RPJMD dan RKPD
“Kerangka ekonomi makro daerah dan kebijakan fiskal merupakan salah satu bagian penting dalam penyusunan dokumen perencanaan baik jangka menengah maupun tahunan,” ungkap Leonard.
Ditambahkan Leonard, Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal tahun 2025 merupakan gambaran awal sekaligus skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal di tahun 2025, sebagai pijakan awal menuju Indonesia Emas Tahun 2045.
“Instrumen ini digunakan sebagai gambaran umum mengukur capaian kinerja perekonomian daerah sekaligus sebagai acuan melakukan proyeksi ke depan. Oleh karena itu, penetapan target kerangka ekonomi makro di daerah perlu diperkuat dengan kemampuan analisis dan metode perhitungan yang tepat,” terang Leonard.
Selain itu, Leonard juga menyampaikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2025-2045, tema pembangunan wilayah untuk Pulau Kalimantan ditetapkan sebagai Super Hub Ekonomi dengan IKN sebagai penggeraknya. IKN diharapkan dapat mengubah perekonomian Indonesia menjadi lebih inklusif dan memperkuat rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia.
Baca Juga : Pemprov Kalteng Bahas RPJPD 2025-2045 dan RKPD Kalteng 2025
“Pulau Kalimantan akan menjadi pusat aglomerasi dan pengembangan ekonomi baru berbasis klaster ekonomi masa depan untuk mendorong terciptanya pemerataan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia,” ujarnya.
“Kalimantan Tengah dengan segala kelebihan sumber daya dan keanekaragaman hayatinya harus menjadi bagian dan memperoleh peranan dalam aglomerasi dan pengembangan ekonomi baru tersebut,” imbuh Leonard. [Red]
Discussion about this post