Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Sebagai perusahaan pertambangan batubara yang sudah cukup lama beroperasi di Kabupaten Barito Timur, PT Trisula Kencana Sakti (TKS) menunjukkan kepeduliannya dalam melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan melalui Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Menurut Markus Lelury, External Relation PT TKS, pada Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) kali ini, mereka mengambil lokasi di Ring 1 area tambang, yaitu Desa Kalamus, Kecamatan Paku, dengan kegiatan pembagian obat bembunuh jentik nyamuk, yang meliputi semua jenis. Baik itu nyamuk DBD, chikungunya dan malaria.
Baca Juga :Â Â Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Internet, PPM Kelompok 30 Kampus UMM Sosialisasi Cyber Security Awareness dan Digital Marketing
“Kami laksanakan kegiatan ini berdasarkan kasus demam berdarah yang pernah kami dengar. Jadi, kita laksanakan pencegahan demam berdarah dengan cara membagikan obat Abate kepada masyarakat. Selain beberapa program yang terus kita jalankan dan melibatkan masyarakat seperti pembentukan kelompok petani ikan karamba apung Panting Wakat Mina, pembagian hewan qurban, pembagian Al-quran dan Alkitab, serta perbaikan infrastruktur jalan lintas desa,” tutur Markus Leleury kepada Kaltengtoday.com, tadi (Sabtu, 7/5/2024).
Sementara itu, External Relation yang lebih senior, Hanafi, menjelaskan pada aparat desa,.perwakilan Puskesmas BPD dan para ketua RT yang diundang, bahwa perusahaan menjalankan kegiatan PPM, karena sudah diamanatkan dalam regulasi.
“Dasar kegiatan PPM ini adalah Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 41 Tahun 2016 tentang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sektor Usaha Pertambangan Mineral dan Batu bara, dan cetak biru (Blue Print) PPM Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026,” ucap Hanafi
Lebih lanjut, pria yang mirip musisi Bandung legendaris Harri Roesli itu menyatakan bahwa dalam peraturan tersebut, disinggung jelas mengenai pertambangan/mineral dan energi.
Baca Juga : Â Prioritaskan Program Pemberdayaan Masyarakat
“Bahwa PPM wajib dilaksanakan. Jadi kami merasa sudah menjadi keharusan untuk melaksanakannya. Meski, saat ini perusahaan sedang tidak produksi lagi. Tapi kami merasa wajib menjalankan implementasi Permen berupa PPM tersebut,” tegas Hanafi.
Dalam kesempatan itu, beberapa ketua RT yang diundang juga melontarkan usulan, tanggapan bahkan kritik membangun yang diterima secara positif oleh pihak perusahaan, sebelum dilaksanakan pembagian Abate untuk dibagikan ke warga di RT masing-masing. [Red]
Discussion about this post