kaltengtoday.com, – Palangka Raya, – Kalau di Jakarta ada ojek payung yang sangat berguna saat harus kita harus berjalan kaki ditengah hujan, di Palangka Raya ada jasa angkutan sepeda motor agar tetap bisa jalan melintas jalan yang tergenang banjir, yakni dengan menggunakan mobil pickup.
Banjir dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga satu setengah meter, tentunya memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, khususnya yang berada di permukiman dekat bantaran sungai.
Namun bencana banjir tidak selamanya menyulitkan warga. Ada sejumlah masyarakat yang memanfaatkan bencana banjir sebagai salah satu mata pencaharian sampingan.
Seperti yang dilakukan oleh Amang Adul, salah seorang warga Kelurahan Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut,.Kota Palangka Raya
Pria paruh baya itu menyediakan jasa angkut sepeda motor untuk dapat melewati ruas Trans Kalimantan yang terendam banjir di titik nol, Kelurahan Pahandut Seberang, Kota Palangka Raya.
Dengan memanfaatkan mobil jenis pick up, dirinya bersama warga lainnya dengan sabar menanti calon pelanggannya di pinggir ruas Trans Kalimantan.
“Alhamdulillah sudah empat hari ini mengangkut warga yang ingin melintas. Biasanya satu kali jalan itu muat tiga unit sepeda motor dan penumpang sekitar tujuh orang,” katanya, pada saat diwawancarai, Jum’at (19/11/2021).
Dalam mengangkut warga yang ingin melintas di ruas yang terendam banjir sepanjang 500 meter tersebut, pihaknya tidak mematok tarif yang pasti kepada warga. Akan tetapi, warga secara sukarela memberikan uang kepada Amang Adul.
“Kalau kami tidak pernah mematok harga. Tapi biasanya warga yang memberi, biasanya Rp 10 ribu sampai Rp 40 ribu. Karena sebenarnya kami ini niatnya ingin membantu warga,” ucapnya.
Pria yang merupakan seorang pekerja sektor perkayuan ( Bansaw) ini mengaku, dalam sehari dirinya bersama rekannya dapat mengangkut lebih dari 20 unit sepeda motor warga.
Bahkan dirinya rela menunggu sejak dini hari, hanya untuk bisa mengangkut para penumpang yang ingin memanfaatkan jasanya.
“Biasanya itu mereka itu (warga,red) ada yang mau pergi ke Kuala Kurun, Timpah, Tamiang Layang sampai ada yang ke Buntok juga. Tapi yang pasti kami cuman mengantarkan sampai jalan yang tidak banjir, sekitar 500 meter dari sini (titik nol Kota Palangka Raya,red),” tuturnya.
Meskipun saat ini dirinya mendapatkan penghasilan tambahan sebagai penyedia jasa mengangkut warga. Dirinya juga masih berharap adanya bantuan seperti sembako, yang diberikan oleh pemerintah.
Baca juga :Â Legislator Ini Meminta Semua Pihak Peduli Terhadap Korban Banjir di Kalteng
Pasalnya, selama banjir merendam rumahnya di dirinya mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat.
Baca juga :Â Gerakan Peduli Masyarakat Banjir, Bantu Sesama Saat Musibah
“Harapannya supaya banjir cepat surut dan pemerintah bisa memberikan bantuan. Karena memang sampai saat ini kami ini belum menerima bantuan apa-apa,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post