Kaltengtoday.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi menegaskan, pemerintah dalam dua tahun kedepan harus fokus untuk melakukan rehabilitasi pada lahan gambut. Ia juga menyebutkan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia termasuk Kalteng adalah puncak dari ketidakteraturan pengelolan hutan.
“Ayo nanti kita bicara dan duduk bersama berapa puluh ribu lahan gambut yang harus dikelola, sistim pengolaan seperti apa? Apakah cukup melalui Badan Retorasi Gambut (BRG) saja,”ujarnya saat melakukan pertemuan dengan jajaran Pemprov Kalteng di Palangakaraya, kamis (7/11).
Ia juga menyebutkan, ada cara lain yang bisa dilakukan yakni melalui alokasi dana desa yang secara kultural masyarakat bisa menyelesaikanya, misalnya, daerah yang gambutnya luas untuk segera direstorasi, baik restorasi pertama sampai kedua maka alokasi desa berupaya ditambah dan bisa dikerjakan masyarakat secara gotong royong, paparnya.
Karena itu Dedy minta agar Tahun 2020-2021 negara mulai fokus merestorasi gambut secara masal, baik yang dilakukan secara kultural melalui pendekatan bantuan keuangan desa yang bersifat gotong royong maupun pekerjaan yang sifatnya teknologi proyek yang dikerjakan BRG, ujarnya.
Baca juga : Dedy Mulyadi
“Pendampingan hari hari ini hanya sibuk pada saat kebakaran hutan. Mari kita bersepakat apakah itu tenaga honorer, kontak kita ingin dorong setiap desa yang punya potensi kebakaran hutan kita siapkan tenaga pendamping untuk monitoring sejak awal saat kebakaran akan terjadi jadi mencegah kebakaran akan terjadi,”ujarnya.
Ia juga menyebut kebakaran hutan yang terjadi adalah puncak dari ketidakteraturan pengelolaan hutan di Indonesia. Hal ini karena tradisi membakar hutan itu bukan hal yang baru dan ini sejak lama dilakukan masyarakat. Dan ada kearifan yang dikelola karena dalam diri masyarakat tidak ada keserakahan,Ujarnya.
Dhan – KT
Discussion about this post