Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kesadaran masyarakat Kota Cantik, Palangka Raya dituntut untuk memahami akan pentingnya menjaga dan memelihara kenyamanan lingkungan. Hal ini disampaikan Anggota DPRD Palangka Raya, Khemal Nasery.
“Jangan sampai kita lengah di saat-saat kemarau sebab tidak ada banjir, namun jika kita bersama menjaga lingkungan dengan contohnya tidak membuang sampah serta membangun bangunan sesuai aturan, maka kita yakini bersama saat musim hujan datang, banjir tidak terjadi,” katanya, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga :Â Baksos Polri Presisi Polda Kalteng Bagikan Ribuan Paket Sembako
Ia mengungkapkan, salah satu yang paling disoroti pihaknya yakni pembangunan pemukiman warga maupun rumah toko (ruko) yang tidak sesuai aturan, sehingga mengakibatkan mengakibatkan banyak tertutupnya saluran air.
“Kalau hanya membangunan hal seperti parit itu bisa saja kita lakukan, hanya saja apakah bisa kita memeliharanya bersama. Mak imbauan kami yakni para pemangku yang dekat dengan masyarakat seperti RT, RW, hingga camat agar mengimbau kepada warga agar ikut serta Bakti Sosial (Baksos) membersihkan lingkungan secara bersama, sehingga lancar kembali airnya” tuturnya.
Politisi Partai Golkar ini mendorong kepada Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menggelar kompetisi tingkat RT, RW, Kelurahan terkait kebersihan, sehingga memberikan motivasi bersama dalam pembangunan kesadaran terhadap pentingnya hidup dan lingkungan sehat.
“Dengan adanya perlombaan atau sejenisnya maka motivasi untuk menjaga lingkungan itu pun kami rasa akan tumbuh sendirinya, sebab jika lingkungan bersih, maka orang-orang akan segan membuang sampah secara sembarang, dan sebaliknya jika lingkungan kotor, juga akan terus kotor,” tuturnya.
Baca Juga :Â Kejati Kalteng Gelar Anjangsana dan Baksos ke Panti Asuhan Dalam Rangka Peringatan HBA Ke-64 dan HUT IAD XXIV
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan warga masyarakat yang ada di bantaran sungai agar membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan hal tersebut ditekankan untuk selalu dibiasakan, sehingga tidak terulang lagi banjir seperti yang dirasakan saat ini.
“Ada beberapa tempat yang sering banjir dan terus berulang, itu kenapa?…, Itu ulah kita semua, alam kita sudah rusak dan ulah kita sendiri, salah satunya seperti faktor lainnya adalah perambahan hutan dengan pohon ditebang dan penambangan ilegal, maka tidak ada lagi kawasan untuk menyerap air, dan akhirnya banjir,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post