Kalteng Today – Puruk Cahu, – Ketua DPRD Murung Raya (Mura), Doni SP M.Si menyayangkan wacana rencana kebijakan impor beras 1 ton dan Impor pangan lainnya, yang dianggapnya akan merugikan petani lokal.
“Rencana pemerintah untuk impor beras sebanyak 1 ton, dimana saat ini akan memasuki masa panen raya tentu akan merugikan para petani lokal. Dampak dari kebijakan itu jika dilakukan adalah harga jual beras di tingkat petani akan jatuh, bahkan kemungkinan tidak akan terserap. Saya menyayangkan sikap pemerintah yang tidak berpihak kepada petani lokal,” ungkapnya, Jumat (26/3/2021).
Doni melanjutkan, jika kita lihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada potensi produksi periode januari sampai April 2021 yang diprediksi bisa mencapai 14,54 juta ton, naik 26,84% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar 11, 46 juta ton.
“Saya kira kebijakan impor beras tidak diperlukan, karena kalau melihat data produksi beras tahun lalu masih cukup memenuhi stok, ditambah potensi produksi awal tahun ini yang mau memasuki panen raya, makannya akan mengalami surplus. Jadi seharusnya pemerintah memanfaatkan itu untuk menggaungkan swasembada pangan, bukan malah melakukan kebijakan impor,” tegas Politisi PDI-Perjuangan ini.
Ia khawatir, jika kebijakan impor beras 1 ton ini tetap dilaksanakan, bukan saja merugikan petani. Namun juga akan menurunkan kepercayaan rakyat kepada presiden Joko Widodo yang selalu mengaungkan kebijakan swasembada pangan.
Baca Juga : Kinerja Polres Pulang Pisau Diapresiasi Wakil Rakyat
“Kita tahu presiden Joko Widodo selalu menegaskan bahwa Indonesia harus bisa swasembada pangan. Maka dari itu kebijakan yang dihasilkan dari setiap kementerian harus selalu selaras dengan visi misi Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu kita perlu menolak rencana kebijakan impor 1 ton beras,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post