kaltengtoday.com, Sampit – Penyakit hepatitis misterius yang kini tengah marak menyerang anak-anak sudah memasuki Indonesia. Jumlah kematian akibat virus hepatitis ini mulai bertambah, bahkan penyakit ini telah dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menanggapi hal itu Ketua DPRD Kotim, Dra. Rinie Anderson meminta masyarakat untuk tidak panik dan takut serta waspada dengan mengikuti arahan dari pemerintah.
Baca Juga : Usai Libur Panjang, DPRD Kotim Gelar Dua Agenda Rapat Paripurna Sekaligus
“Ditemukannya paparan hepatitis akut atau hepatitis misterius ini tentu yang utama tentu kita sampaikan kepada masyarakat melalui pemerintah dan kita semua tidak perlu panik, kita tidak perlu ketakutan, namun demikian kita tingkatkan kewaspadaan kita dan anjuran dari pemerintah wajib kita ikuti,” katanya, Rabu 18 Mei 2022.
Rinie menyarankan, pemerintah perlu melakukan berbagai langkah. DPRD pun mendorong agar mulai dari pemerintah pusat serta daerah dan fasilitas kesehatan untuk melakukan sosialisasi dengan mengedukasi, memberikan informasi dan komunikasi tentang hepatitis misterius.
“Sehingga ketika masyarakat kita edukasi informasi terhadap apa itu hepatitis misterius, saya kira masyarakat juga lebih fair dan aware tetunya lebih bersama-sama sedini mungkin menghindari paparan hepatitis misterius ini,” ucap Rinie.
Baca Juga : Rekomendasi Pemberhentian Jabatan Oleh DPRD Kotim, Ini Tanggapan Diana Setiawan
Informasi dan komunikasi edukasi menyangkut paparan hepatitis misterius yang paling utama adalah mengenai gejalanya. Agar ketika anak-anak yang mulai menunjukkan tanda-tanda seperti mual, diare, kemudian kuning, dan sampai ketika mengalami penurunan kesadaran dapat segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Sehingga begitu anak-anak kita sudah terlihat ada tanda-tanda yang tujuh belas tahun ke bawah itu ada tanda-tanda panas, kemudian mual, diare, kemudian juga penurunan kesadaran, kemudian juga ada warna kuning, sebelum warna kuning segera kita bawa ke rumah sakit ataupun fasilitas-fasilitas kesehatan yang terdekat,” Demikian Rinie. [Red]
Discussion about this post