kaltengtoday.com, Palangka Raya – Rangkaian pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan dan Bersama BKS PTN Barat Tahun 2022 yang digelar oleh Universitas Palangka Raya (UPR) telah berakhir.
Mahasiswa dari 73 PTN Se – Indonesia yang melakukan pengabdian di seratus desa, terbagi dalam Kabupaten Katingan dan Pulang pisau, telah kembali dan berkumpul di UPR untuk mengikuti proses penutupan pemaksaan KKN tersebut pada Jumat (19/08) siang.
Penutupan ajang nasional tersebut juga dihadiri langsung oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang juga akan menyampaikan materi seminar dengan tema “Penguatan Semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah Air”.
Kedatangan Moeldoko ke UPR, diawali dengan sambutan budaya adat Dayak yang dipimpin oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia. Dan mantan jendral TNI tersebut didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang, pimpinan Danrem 102/PJG Brigjen Yudianto Putrajaya, Ketua DPRD Kalteng Wiyatno SP dan turut juga anggota DPR RI Willy M Yosef dan Ary Egahni serta perwakilan pemerintah provinsi Kalteng.
Lebih lanjut, turut juga hadir Bupati Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, serta beberapa rektor PTN – PTS se Indonesia baik secara online.
Baca Juga : Â Moeldoko Ajak Mahasiswa Pahami Tantangan Bangsa
Usai kegiatan sambutan secara adat di Rektorat, bapak Moeldoko menuju stadion sepak bola UPR, tempat penutupan KKN Kebangsaan.
Dalam materi seminarnya, Moeldoko menyampaikan generasi mudah harus memahami tantangan global dan tantangan nasional yang dihadapi Indonesia saat ini.
“Berikutnya penekanan saya pada generasi muda dalam kaitannya dengan KKN kebangsaan yang diikuti dari berbagai mahasiswa diberbagai daerah, kalian harus paham bahwa dimanapun berada harus menghargai dan memahami yang pertama kearifan lokal,” tuturnya.
Dirinya juga mengungkapkan, mahasiswa juga harus memahami berbagai sumber daya yang ada di wilayah, sebab generasi muda diyakini akan menjadi seorang pemimpin harus menjadi pemimpin NKRI bukan pemimpin lokal.
“Pemikiran yang ini mendasari kehidupan masyarakat atau negara yang merupakan suatu sistem. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan,” tuturnya.
“Jangan, kita sebagai pendatang tetapi mengoreksi atau menyalahkan budaya yang tumbuh berabad-abad. Kita harus paham, bahwa adat istiadat budaya itu terbangun atas nilai luhur sebuah bangsa. Anak muda harus paham ini. Pelaksanaan KKN ini diharapkan justru untuk memperkaya bahwa Indonesia penuh keragaman, jangan mengkoreksi budaya yang sudah ada,” tukasnya.
Baca Juga : Â KKN Kebangsaan, Moeldoko Pastikan Diri ke Palangka Raya
Sementara itu, Rektor UPR Dr Andrie Elia mengharapkan, mahasiswa KKN Kebangsaan yang telah melaksanakan pengabdian di Kalteng, telah menyerap banyak ilmu pengetahuan , khususnya kebudayaan lokal.
Pihaknya berharap pengalaman tersebut dapat diceritakan kepada generasi muda lainnya setelah kembali ke kampusnya.
“Bawa dan ceritakan pengalaman kalian. Bagaimana indahnya keragaman budaya saat mengikuti KKN Kebangsaan. Ceritakan bagaiman budaya Kalteng. Semoga pengalaman selama melaksanakan KKN ini, menambah wawasan nusantara kalian semua,” tukasnya.[Red]
Discussion about this post