Kalteng Today – Pulang Pisau, – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2020 mengalami penurunan cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2019.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan, pada tahun 2019 kasus DBD di kabupaten Pulang Pisau tercatat sebanyak 101 kasus. Dengan tiga kasus kematian.
“Pada tahun 2020 mengalami penurunan. Yakni 13 kasus. Sedangkan untuk tahun ini (2021) sampai saat ini belum ada kasus,” kata Pande saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (23/2)
Kendati kasus DBD mengalami penurunan, Pande meminta masyarakat untuk tetap waspada. Terlebih saat ini curah hujan masih cukup tinggi. “Puncak kasus DBD biasanya pada bulan Januari, Februari, Maret, April, November dan Desember. Pada bulan-bulan hujan,” kata Pande.
Karena, lanjut dia, pada musim hujan akan banyak genangan air di tempat-tempat penampungan air yang tidak terserap oleh tanah.
“Untuk itu gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) harus terus digalakkan. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dari tempat yang dapat menampung air sangat penting,” ujarnya.
Menurut Pande, peran masyarakat untuk mewujudkan itu sangat penting. “Untuk itu kami melalui petugas kesehatan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih melalui gerakan 3M,” tegas Pande.
Baca Juga: Penanganan Ruas Jalan Antar Desa Pasca Banjir di Usulkan ke BNPB
Terkait pelaksanaan fogging, Pande mengungkapkan, ada ketentuan dari Kementerian Kesehatan berdasarkan beberapa indikasi. Di antaranya, kalau ditemukan kasus positif dan di sekitarnya ada yang demam.
“Plus kalau ada jentik lebih dari lima persen. Itu baru difogging,” tandasnya. [BS-KT]
Discussion about this post