kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Dari koordinasi/dialog bersama Kepala Kepolisian Resor Barito Timur (Kapolres Bartim), dengan Dinas Pemberdayaan Prempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
(DP3AKB), kemarin pagi, Kapolres menyatakan akan mendukung upaya penekanan angka gizi buruk (Stunting) di kabupaten ini.
Dikatakan Kapolres Bartim Afandi Eka Putra SH SIK MPict, Bhawa dirinya juga akan menerintahkan para petugas Babinkamtibmas untuk bekerjasama dengan tim TPK di desa-desa.
Baca Juga :Â Ini Langkah Kecamatan Telawang Cegah Stunting
“Mereka (Babinkamtibmas) akan bekerjasama dengan Tim TPK setempat, agar dapat melaksanakan pendampingan pada keluarga yang riskan terdampak stunting,” ucap Kapolres.
Adapun kegiatan dialog bersama DP3KB yang dilaksanakan di ruang Kapolres Bartim itu, dihadiri pul Plt Kadis DP3AKB. H Rusdianoor SSos MAP, Penata KKB Ahli Madya Hety Adriani ST MM,Teknikel Asisten Satgas TPPS Misda Normiati, Kasat Binmas Polres Bartim AKP Asep Mustofa, serta KBO Satintelkam Polres Bartim Iptu Asep Supriyadi.
Stunting alias kasus gizi buruk di Kabupaten Barito Timur sendiri memang belum memunculkan kasus yang cukup mencolok. Namun demikian, penyuluhan serta pengantisipasian jelas diperlukan guna menghindari adanya kemungkinan yang bisa terjadi.
Baca Juga :Bupati Mura Buka Pelatihan Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal Penanggulangan Stunting
“Kasus Stunting di desa kami agak unik, Pak. Latarbelakang keluarganya malah cukup saja, jadi bukan dari kalangan ekonomi lemah. Tapi rupanya dia memang tidak terlalu mau makan. Alias selera makannya yang tidak ada. Dan itu sudah kami tangani tahun kemarin,” tutur Kepala Desa Luau Jawuk, Kecamatan Paku, Cahyono, saat ngobrol lewat telpon tadi (Sabtu, 11/ 6).
Namun tak urung, adanya Stunting meski hanya satu kasus ini, kata Cahyono, sempat membuat pihaknya was-was. Hingga akhirnya mereka melakukan pendekatan agar warga tersebut, mau memperhatikan makanan beserta asupan gizinya. [Red]
Discussion about this post