Kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr. Pande Putu Gina mengatakan saat ini Kabupaten Pulang Pisau sedang menuju bebas kaki gajah atau eliminasi kaki gajah.
Kendati demikian, kata dr. Pande, untuk pengertian eliminasi atau bebas itu bukan berarti tidak ada kasus.
” Tetapi kasusnya itu dibawah 1 persen sehingga penularannya itu sudah terkendali atau sudah tidak ada masalah lagi, ” kata dr Pande menjelaskan, Jumat (25/8/2023).
dr Pande mengatakan bahwa sebelumnya di Kabupaten Pulang Pisau dinyatakan endemis kaki gajah. Dimana, katanya, salah satu endemisnya itu ditandai masih banyak ditemukannya penderita kali gajah.
Selain itu, kata dr Pande, hasil pengecekan darah yang telah dilakukan itu hasilnya diatas 1 persen angka positifnya sehingga masih dianggap daerah yang endemis penularan.
Upaya yang telah dilakukan untuk mencegahnya, Dinas Kesehatan Pulang Pisau telah memberikan obat pencegah kaki gajah atau filariasis (PUPM) secara massal usia 2 hingga 70 tahun, yakni obat cacing dan DEC selama lima tahun berturut-turut.
” Nah, setelah lima tahun itu, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah daerah itu masih terjadi penularan yang tinggi atau sudah terkendali atau Varietas, ” tandasnya
Baca Juga :Â Dinkes Kotim : Waspada Penyakit Diare dan Ispa Saat Musim Kemarau
Kita kata dr Pande, selama dua kali sudah dilakukan pre TAS 1 dan pre TAS 2 sudah lolos dengan angka dibawah 1 persen sehingga sekarang ini kita memasuki periode TAS 1dengan pengambilan sampel darah jari penduduk.
” Sekarang ini ada sekitar 1.050 orang di 29 desa yang tersebar di 12 Puskesmas terbagi di 30 kluster masing-masing cluster 35 orang TAS akan dilakukan pengambilan sampel darah, ” bebernya
Ia berharap kepada masyarakat jika ada petugas Puskesmas yang datang ke rumah agar bersedia diambil darah karena ini untuk menentukan bagaimana tindakan dan pencegahan selanjutnya.
Dimana, petugas Puskesmas tersebut akan datang ke rumah warga ini sekitar pukul 20.00 WIB untuk mengambil sampel darah. Karena di Pulang Pisau ini penyebab kaki muncul dan naik ke darah itu terjadi pada malam hari.
Baca Juga :Â Penyakit DBD di Kabupaten Gunung Mas Capai Belasan Orang
” Ada tiga tipe muncul dan naiknya kaki gajah ini, ada siang, malam dan pagi hari. Jadi saya minta kepada masyarakat untuk menyambut dengan baik kedatangan petugas Puskesmas untuk bersedia diambil darah karena untuk menentukan pencegahan kedepannya.
” Jika hasilnya diatas 1 persen maka harus mengulanginya selama 2 tahun pengobatan. Karena kaki gajah ini tidak mematikan seperti DBD atau Covid-19, tetapi menyebabkan kecacatan sehingga dapat mengurangi produktivitas kerja, ” pungkasnya [Red]
Discussion about this post