kaltengtoday.com, pulang Pisau – Wilayah Kabupaten Pulang Pisau masih aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi telah muncul di beberapa daerah di Pulau Jawa. Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau pun telah melakukan langkah antisipasi terhadap penyebaran penyakit tersebut. Yakni dengan melakukan surveilance di lapangan.
“Berdasar hasil surveilance yang dilakukan oleh teman-teman para dokter hewan di lokasi di tingkat lapangan, untuk sementara ini Kabupaten Pulang Pisau masih aman dari PMK untuk ternak sapi,” kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Ibrahim.
Baca Juga :Pencegahan Penyebaran PMK Hewan di Barsel Terus Digalakkan
Ibrahim mengaku, hasil surveilance itu sudah dilaporkan kepada tim gugus tugas PMK Kalimantan Tengah di Provinsi Kalimantan Tengah. Dia mengaku, tim yang ditugaskan bekerja untuk antisipasi terhadap wabah PMK ini.
“Kita berdoa dan berharap, mudah-mudahan wabah ini tidak terjadi atau menyerang di wilayah kita,” harap Ibrahim
Ibrahim mengungkapkan, ciri-ciri sapi yang terkena PMK salah satunya adalah adanya memar atau luka-luka pada mulut dan lidah seperti orang terkena sariawan. Kalau pada kaki, jelsnya terjadi adanya pembengkakan di sela-sela kuku pada ternak sapi. Kondisi itu bisa mengakibatkan ternak tidak bisa berdiri normal.
Untuk pencegahannya, lanjut dia, adalah dengan pemberian obat antibiotik, vitamin dan mineral pada ternak sapi tersebut.
Yang sudah terserang, lanjutnya memerlukan sanitasi kandang dengan penyemprotan disinfektan.
Baca Juga : Dampak PMK, Hewan Kurban di Palangka Raya Turun 30 Persen
Sebelumnya Ibrahim mengungkapkan, populasi ternak sapi di Kabupaten Pulang Pisau tersebar di 4 kecamatan. Yakni, Kecamatan Kahayan Hilir, Maliku, Pandih Batu dan Kecamatan Kahayan Kuala.
“Di 4 kecamatan tersebutlah sentra populasi ternak sapi. Untuk pola peternakan, ada dua pola. Yakni penggemukan dan pembibitan. Untuk Penggemukan arahnya untuk kebutuhan daging atau sapi potong. Kalau untuk penggemukan, peternak panen setiap 6 bulan sekali,” kata Ibrahim [Red]
Discussion about this post