kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Beberapa ibu rumah tangga di seputaran Tamiang Layang, Bentot-Kecamatan Patangkep Tutui dan Ampah-Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalteng, terlihat getol menawarkan aneka kue kering dalam kemasan toples plastik, yang disajikan dalam foto menarik.
Kue-kue kering tersebut adalah buatan mereka sendiri, alias homemade. Formulanya mereka pelajari sendiri, baik dari kursus yang pernah diikuti, ataupun belajar otodidak dari YouTube.
Dan ternyata, hobi membuat kue tersebut menjadi sumber “cuan” mereka, khususnya di momen-momen menjelang hari besar keagamaan. Termasuk juga mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru ini.
Baca Juga :Gelar Apel Siaga Nataru, PLN Siap Pasok Listrik Andal dan Petugas yang Siaga Layani Pelanggan
“Lumayan, Mas. Jadi tambahan.buat nambah beli kebutuhan rumah tangga, khususnya konsumsi menjelang Natal,” ujar Inna, warga Kec Dusun Timur, ketika ditemui sedang mengantar pesanannya ke rumah pembeli , tadi (Selasa, 20/12).
Ia mengaku sudah hampir seminggu ini, ia bisa menjual 78 kotak kue kering, seharga Rp 25 ribu per toples. Dan menurutnya, jika dikalkulasi dengan hitungan operasional, ia sudah mendapatkan laba yang lumayan.
Maslikhah, warga Kecamatan Dusun Tengah, yang sehari-hari berjualan kue basah, juga membuat kue kering menjelang Natal ini, lantaran mendapatkan order dari beberapa rekan atau kenalannya.
“Ada juga yang minta dibuatkan kue basah, kue tart, bahkan lauk pauk. Tapi karena repot, yang membantu hanya suami dan anak, saya hanya bisa membuat kue kering serta kue basah saja,” papar wanita asal Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel tersebut.
Baca Juga :Ketua DPRD Palangka Raya Imbau Masyarakat Jaga Kamtibmas Jelang Perayaan Nataru
Menurutnya, meski sekarang para pemesan juga dimanjakan lewat pesanan online, tapi untuk kalangan dekat, masih lebih percaya para penjual yang mereka sudah tahu kualitas rasanya. Apalagi, selisih harganya tak seberapa.
“Tapi karena kemajuan zaman, sistem penjualan pun kita sesuaikan. Banyaknya pemesan juga karena saya posting kue saya di media sosial seperti facebook. Ada yang pesan, saya antar. Kalau dulu kan hanya pasif menunggu pembeli,” tuturnya. [Red]
Discussion about this post