Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Titik parah kerusakan jalan provinsi di Km 270 dekat perbatasan Desa Simpang Bangkuang dan masuk arah Desa Tampa, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur kini sudah diperbaiki. Lubang besar yang menganga, mirip kawah yang memakan hampir seluruh lebar badan jalan, telah ditimbuni bebatuan.
Sehingga jika hujan deras dan terjadi genangan lagi, para pengendara roda dua tak perlu sewaswas sebelumnya. Di mana sepeda motor dengan roda kecil, berpotensi terperosok masuk ubang dan jatuh.
Baca Juga : Jalan Rusak Palangka Raya-Kuala Kurun Berpengaruh Dengan Aksesibilitas Masyarakat Murung Raya
Demikian pula dengan di tikungan curam yang berada di titik cekungan Ugang Atang, tak terlalu jauh dari Km 270, yang notabene masih masuk wilayah Desa Tampa. Rusaknya aspal hingga berlubang itu, sudah memakan setengah lebar jalan, Sehingga tentunya membahayakan sekali bagi pelintas jalan, khususnya yang tidak hafal kondisi jalan, dari arah Tamiang Layang menuju Ampah.
“Sudah berapa kali orang jatuh di sini. Hampir semua dari yang mengalami celaka itu orang dari kabupaten-kabupaten provinsi tetangga, yaitu Kalimantan Selatan. Warga sekitar belum lama ini juga melakukan gotong royong menambal jalan. Dan kemarin kami dengar dari pihak pemerintah (Dinas PUPR kabupaten atau provinsi),” ucap salah satu warga setempat yang ditemui tadi (Kamis, 13/3/2025).
Sayang saat hendak dikonfirmasi apakah ada inisiatif dari daerah, atau memang dari provinsi yang melakukan penambalan jalan itu, ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Barito Timur (DispUPRPKP Bartim), sang kepala dinas, Yumail J Paladuk, sedang tidak aktif. Adapun titik parah lagi yang sedang dikeluhkan banyak orang, adalah di Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur. Tepatnya di depan Indomaret, berseberangan dengan Kantor Kepala Desa Jaweten, di mana lubang-lubang jalan yang menganga di situ, cukup dalam.
Baca Juga : Meminimalisir Kecelakaan, Jalan Rusak di Longkang Diperbaiki
“Cuma memang sulit juga kalau penambalannya hanya bersifat temporer. Sebab banyak kendaraan bertonase berat, yang lalu lalang. Bisa dikatakan, tiap menit pasti ada truk bermuatan atau yang lebih besar lagi, melintasi jalan ini, hingga menekan permukaan jalan dan menimbulkan kerusakan,” komentar Ny Ida, salah satu warga sekitaran Desa Jaweten, seraya memperlihatkan kerusakan jalan yang ada. [Red]
Discussion about this post