kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Hujan yang terus mengguyur beberapa waktu terakhir ini, ikut memberikan dampak pada infrastruktur, khususnya jalan. Apalagi jika jalan tersebut, dilalui oleh kendaraan roda empat atau lebih, yang bermuatan berat. Tentu saja tekanan volume roda kendaraan, akan berpengaruh pada permukaan aspal, sehingga jalan akan mngalami keretakan akibat tak kuasa menahan beban terus-terusan.
Hal tersebut, dapat dilihat di jalan yang menghubungkan Desa Jihi dan Desa Tuyau, Kecamatan Pematang Karau. Di mana jalan kecil beraspal tersebut sudah retak-retak bahkan rusak parah, sehingga kendaraan roda empat tak lagi bisa melaluinya. Karena di tengah jalan yang berlubang, ditancapkan tonggak sebagai penanda agar pengguna jalan berhati-hati. Tempat tancapan tersebut, menandakan betapa titik jalan sudah terkupas.
“Kami akan koordinasikan dulu dengan aparat desa terkait jalan ini. Mungkin nanti mereka bisa mengusulkan secara tertulis pada pihak kabupaten, sambil berembug mengatasinya sementara waktu,” ucap salah seorang warga yang ditemui dekat lokasi, tadi pagi (Minggu, 19/12).
Baca Juga : Jalan Usaha Tani Kupang Bersih Dibuat Dengan Sistem PKT
Sayangnya, ketika hendak dikonfirmasi, untuk didapati informasi tambahan, ponsel Camat Pematang Karau H Edy Adwar tidak aktif. Sedangkan Kepala Desa Jihi juga tidak berada di tempat. Beberapa warga yang ditemui, mengatakan kalau biasanya, jika keadaan sudah darurat, pemerintah desa bisa berinisiatif memperbaikinya.
Baca Juga : Gubernur Kalteng Dan KPK Bahas Masalah Eks Jalan Pertamina di Bartim
“Tentunya, menimbang sebagai fungsi utama jalan tersebut. Kan mempengaruhi kegiatan perekonomian,khususnya pertanian, Pak. Meliputi persawahan padi dan karet,”imbuh warga lainnya, seraya mengatakan bahwa kemungkinan di desa lain pun, terjadi juga kasus serupa. Karena jalan aspal kecil yang menghubungkan antar desa, kerap tergenang air. Baik oleh curah hujan, atau guyuran dari tempat yang lebih tinggi. [Red]
Discussion about this post