Kalteng Today – Sampit, – Semakin mendekati hari pencoblosan Bupati dan Wakil Bupati Kotim kondisinya sangat memanas. Apalagi, Kotim dijuluki dengan Bumi Habaring Hurung. Artinya, Bumi Bergotong Royong.
Maklum saja memanas, pasalnya Kotim saat ini memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 265. 270 orang yang menjadikan Kotim sebagai DPT terbanyak di Kalimantan Tengah (Kalteng). Masalah yang saat ini terjadi yakni kondisi pilkada di tengah wabah Covid-19.
Tentu akan banyak warga yang takut dan juga khawatir untuk bisa hadir ke Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Hal inilah yang harus dipahami oleh penyelenggara nantinya. Selain menyelenggarakan pilkada, tak kalah penting juga adalah masalah keamanan, keselamatan dan kesehatan pemilih.
Tak kalah penting pula berkaitan tentang aturan, baik dari pemerintah daerah, khususnya ASN yang harus netral alias tidak boleh terlibat politik praktis. Ini sudah ada aturan yang melarangnya, jadi jangan sampai menjadi masalah nantinya. Oleh sebab itu, momen pilkada 2020 ini harus lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal inilah membuat salah satu Ormas di Kotim angkat bicara terkait pilkada Kotim, yakni Ketua Laskar Nusantara Kotim Dias Manthongka. Dias (panggilannya) mendukung dan mengapresiasi kepada penyelenggara pilkada, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kotim yang sudah bekerja maksimal dan tegak lurus pada aturan yang berlaku.
“Tak kalah penting lagi adalah dukungan dan kerjasama baik pemerintah daerah, Polri dan TNI dalam mensukseskan pilkada Kotim yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang,” jelasnya, Selasa (20/10).
Dikatakan Alumni STIH Habaring Hurung Sampit ini lagi bahwa saat ini masih terjadi pandemi Covid-19. “Saya berharap agar warga yang menyukseskan pilkada ini dapat dipastikan baik dari sisi keamanan, keselamatan dan kesehatannya, pintanya.
Memang berat jika semua pihak tidak bisa bersatu dalam pilkada ini. “Makanya keterlibatan dan dukungan semua pihak dalam pilkada ini penting sekali. Karena ini baru terjadi sepanjang sejarah Indonesia pilkada di tengah pandemi Covid-19,”akuinya.
Baca Juga:Â DPRD Barsel Tindak Lanjuti Hasil Evaluasi Gubernur Terkait Raperda Perubahan
Kata Dias lagi, masyarakat juga diharapkan jangan sampai golput atau tidak memilih. Jangan gara-gara beda pilihan warga itu bertengkar apalagi menjelek-jelekan satu sama lain.
“Sebab kita ini mencari pemimpin bukan mencari musuh. Jadi, sampaikan visi, misi dan juga program jagoan masing-masing tanpa mencari masalah paslon lain,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post