Kalteng Today – Sampit, – Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu menyebutkan perlu ada dorongan intervensi dari pemerintah untuk stabilisasi harga karet dan rotan di daerah ini. Pasalnya, harga komoditas andalan ini cukup berfluktuasi.
“Memang saya lihat harga karet dan rotan ini memang sejak lama belum terlalu diperhatikan,” katanya, Kamis, (26/11/2020) di Sampit.
Dia mengatakan, seharusnya ada intervensi di pasaran supaya petani ini juga mendapatkan harga jual yang ideal. Sehingga ada jaminan stabilitas harga jual.
Legislator Komisi IV DPRD Kotim ini juga menekankan keberpihakan antara pemerintah dengan petani. Jika tidak dilakukan maka permainan pasar akan mudah ditekan oknum pengusaha.
Di satu sisi, pengusaha tidak bisa disalahkan karena pada dasarnya dunia usaha memang orientasinya penuh untuk keuntungan.
Baca Juga :Â Ketua DPRD Kotim Ajak Masyarakat Dukung Pilgub Kalteng
Untuk mengantisipasi agar tidak sewenang- wenangnya pengusaha pasar dengan petani, makanya perlu dilakukan campur tangan pemerintah daerah melalui dinas teknisnya.
Menurutnya, fluktuasi harga ini banyak disampaikan kepadanya. Kadang masyarakat merasa dipermainkan. Dalam satu pekan saja harga jual bisa naik turun. Bahkan anjlok dari prediksi petani.
“Ada petani mengeluhkan hal itu. Minggu ini harga karet Rp 8.000 tapi bisa saja beberapa hari setelahnya langsung anjlok menjadi Rp 6.500 per kilogram. Dan itu kerap terjadi juga kepada rotan sejenisnya ,” ungkap Dadang.
Disinyalir hal ini merupakan permainan pasar. Akibatnya, petani merasa tidak ada jaminan harga dari pembeli tersebut, sebab itu sudah menjadi tugas pemerintah untuk memberikan solusinya,” Demikian Dadang. [Red]
Discussion about this post