Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Biasanya, saat musim hujan tiba, kebanyakan petani atau buruh penyadap karet di Kabupaten Barito Timur, menerima kepedihan ganda. Pertama, hujan terus menerus dan tak bisa menyadap. Kedua, harga getah merosot turun.
Tapi tahun 2024 akhir, disambung awal tahun 2025 ini, harga karet di pasaran masih bisa dikatakan stabil dalam kondisi baik. Sempat turun Rp500 – Rp1.000 per kilogram, namun kini kembali naik.
Baca Juga :Â Hasil Getah Karet Milik Masyarakat di Desa Lagan Sering Hilang, Warga Menduga Dicuri Orang Luar
“Di desa kami sudah mencapai Rp13.000 per kilogram (kg). Jadi, itu membuat para penyadap karet bersemangat, meski halangannya ya kalau hujan turun pagi hari atau malam harinya,” tutur Abah Ratu, salah seorang warga Desa Magantis, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur tadi (Rabu, 8/1/2025).
Sementara, Murhansyah, warga Desa Rodok, Kecamatan Dusun Tengah, menginformasikan bahwa harga di tingkat pengepul getah di desa ini, rata-rata berkisar antara Rp11.000 – Rp12.000. Tidak mengalami pasang surut yang ekstrim.
Baca Juga :Â Dewan Minta Pemerintah Cari Solusi Atas Fluktuasi Harga Karet dan Rotan
“Bertahan saja (harganya). Sempat turun, tapi membaik lagi. Ya, kadang kalau kita lihat, dulu sekitar tahun 2000an, yang kadang bikin harga rusak ya oknum-oknum penyadapnya sendiri Di dalam getah berbentuk bantalan, sering diberi tanah bahkan kerikil supaya berat timbangannya. Sekarang sih aman, tak ada lagi yang begitu. Makanya harga baik,” uraian panjang lebar. [Red]
Discussion about this post