Kalteng Today – Puruk Cahu, – Hampir sepekan terakhir ini harga cabai rawit di pasar Kota Puruk cahu, Kabupaten Murung Raya melonjak tajam dari semula Rp. 30 ribu per kg meningkat jadi Rp. 100 ribu per kg. Kenaikan hampir 100 persen lebih itu dikeluhkan oleh para pelaku kuliner disana.
Bu De Iin, Salah satu pengusaha kuliner di Kota Puruk Cahu mengaku terpukul dengan kenaikan harga cabai saat ini, karena usaha yang ia jalankan, setiap harinya membutuhkan cabe dalam jumlah yang cukup besar.
“Jika harga cabai naik tentu akan sangat berat bagi kami dalam menaikan harga makanan siap saji, karena terkadang para pengunjung warung kami butuh cabai yang sudah dijadikan dengan jumlah banyak dan ada juga yang sedikit, namun setiap harinya cabe yang dibutuhkan cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” terangnya saat berbincang dengan Kaltengtoday, Jumat (8/1/2020).
Pemilik warung dengan ciri khas makanan pedas itu menambahkan, mahalnya harga cabai membuatnya kesulitan dalam melakukan manajemen.
“Karena kalau kebutuhan cabe dikurangi maka akan berpengaruh pada langganannya, dan jika menaikkan harga jual makanan nya juga hal yang mustahil,”ujarnya pasrah.
Sementara ini menurut dia yang bisa dilakukan hanya bertahan terhadap kondisi dan berharap harga cabai segera normal kembali.
Sementara itu menurut salah satu pedagang di Pasar Pelita Hilir, Kota Puruk cahu mengatakan, meroketnya harga cabai rawit di Kota Puruk Cahu terjadi karena beberapa faktor.
Baca Juga: Ini Pesan KNPI Pada HUT Kotim Ke-68
Salah satunya yakni harga jual cabe dari luar daerah yang didatangkan ke Kota Puruk Cahu sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Melihat dibeberapa pemberitaan, kalau tidak salah banyak dari petani cabe rawit yang mengalami gagal panen sehingga produksi cabe rawit mengalami penurunan. Di daerah Jawa dan Banjarmasin saja harganya sudah berkisar Rp 60.000 per kg,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post