kaltengtoday.com – Seruyan. Menipisnya pasokan dari luar daerah, membuat harga jual cabai merah ditingkat pedagang di Pasar Saik Kuala Pembuang, melambung hingga Rp 70 ribu per kg, padahal harga sebelumnya Rp 50 Ribu per kg.
Kenaikan harga cabai tersebut, sudah berlangsung dalam sepekan terakhir.
Nurjanah (45), pedagang sayur di Pasar Saik Kuala Pembuang, ikut mengeluh terhadap kenaikan harga cabai yang dijualnya. Karena dirinya mengaku sulit dalam menjual cabai miliknya.
“Sekarang harga cabai merah ini sudah naik menjadi Rp 70 ribu perkilogramnya. Kalau harga normal hanya sebesar Rp 50 ribu perkilo,” kata Nurjanah, Rabu (8/4/2020).
Dampak dari kenaikan harga cabai tersebut, lanjut dia, berimbas pada tingkat pendapatan dan daya minat pembeli akan cabai.
“Kalau harga normal, warga membeli dalam jumlah banyak. Tapi sekarang, cuma beli sedikit untuk keperluan makan saja. Belum lagi diikuti oleh kenaikan jenis sayuran lain. Otomatis, pendapatan kita jadi ikut turun,” ujarnya.
Untuk pasokan cabai sendiri, lebih banyak didatangkan dari luar daerah Seruyan, seperti dari pulau Jawa dan Banjarmasin. Semenjak merebaknya wabah virus Corona ini, membuat pasokan cabai merah menipis. Sementara ditingkat pemasok harganya sudah duluan naik.
“Akibat penyebaran virus Corona ini sangat berdampak terhadap pasokan cabai yang biasa kita jual,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Seruyan Zuli Eko Prasetyo saat melakukan pemantauan harga bahan pangan di Pasar Saik tersebut, mengatakan, jika harga bahan pangan baik itu sayuran dan kebutuhan pokok lainnya banyak yang mengalami kenaikan, maka pihaknya akan melakukan upaya tindaklanjut bersama Pemkab Seruyan melalui instansi terkait.
“Pada jenis sayuran, hanya cabai yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Sementara jenis sayuran lainnya masih stabil. Kita akan tetap pantau perkembangan harganya dalam beberapa hari kedepan,” kata Zuli Eko. [Red]
Discussion about this post